Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Patah Hati

14 Juli 2020   07:29 Diperbarui: 14 Juli 2020   07:35 20 5
Patah hati sungguh menyakitkan, bahkan mematikan. Ibarat tubuh tanpa jiwa, demikianlah orang yang patah hati, serasa ada kematian dalam hidup.

Orang yang patah hati, atau sakit emosional karena kehilangan, bila tidak diatasi, akan mengarah pada sakit fisik. Sindrom patah hati lebih cepat mematikan daripada sakit jantung.

Untuk kamu yang sedang dilanda patah hati, tak apa-apa. Cobalah untuk menerima dengan ikhlas. Butuh waktu untuk berdamai. Biarkan waktu yang mengobati semuanya. Seiring berjalannya waktu kamu akan sadar bahwa orang yang kamu sayang akan lebih bahagia bila dengan orang lain.

Obat patah hati adalah waktu. Seiring berjalannya waktu, ia akan pergi dan kamu akan menerimanya.

Jaganlah membenci keadaan, mungkin itulah cara Tuhan menyiapkan yang pas untukmu.

Untuk apa menyiksa diri? Untuk apa bertahan? Cobalah untuk menerima. Walaupun bahagia hanya sesaat, yang penting sudah pernah. Walaupun tak bersama, yang penting kita pernah memiliki. Meski hanya pemanis di bibir yang penting pernah ada kata cinta.

Teruntuk orang yang baru patah hati, kamu boleh menangis sepuasnya. Menangislah sampai pipi mu sembab. Menangislah sampai dadamu sesak dan menangislah sampai kamu tertidur lelap.

Tetapi setelah semua itu, berhentilah, angkatlah kepalamu dan berdirilah di depan cermin tataplah kedua bola matamu dan katakan "aku cantik dan aku harus move on!"

Untuk kamu yang patah hati, segera move on, jangan terus menerus menyalahkan diri sendiri. Bangkitlah dari keterpurukan. Janganlah terus menerus menangis pada malam hari, karena kamu tidak akan melihat bintang-bintang.

#Hembusan angin kencang di pagi yang cerah
#Atambua, 14 Juli 2020
Rm. Kris Fallo, Pr

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun