Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Patah Hati

14 Juli 2020   07:29 Diperbarui: 14 Juli 2020   07:35 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patah hati sungguh menyakitkan, bahkan mematikan. Ibarat tubuh tanpa jiwa, demikianlah orang yang patah hati, serasa ada kematian dalam hidup.

Orang yang patah hati, atau sakit emosional karena kehilangan, bila tidak diatasi, akan mengarah pada sakit fisik. Sindrom patah hati lebih cepat mematikan daripada sakit jantung.

Untuk kamu yang sedang dilanda patah hati, tak apa-apa. Cobalah untuk menerima dengan ikhlas. Butuh waktu untuk berdamai. Biarkan waktu yang mengobati semuanya. Seiring berjalannya waktu kamu akan sadar bahwa orang yang kamu sayang akan lebih bahagia bila dengan orang lain.

Obat patah hati adalah waktu. Seiring berjalannya waktu, ia akan pergi dan kamu akan menerimanya.

Jaganlah membenci keadaan, mungkin itulah cara Tuhan menyiapkan yang pas untukmu.

Untuk apa menyiksa diri? Untuk apa bertahan? Cobalah untuk menerima. Walaupun bahagia hanya sesaat, yang penting sudah pernah. Walaupun tak bersama, yang penting kita pernah memiliki. Meski hanya pemanis di bibir yang penting pernah ada kata cinta.

Teruntuk orang yang baru patah hati, kamu boleh menangis sepuasnya. Menangislah sampai pipi mu sembab. Menangislah sampai dadamu sesak dan menangislah sampai kamu tertidur lelap.

Tetapi setelah semua itu, berhentilah, angkatlah kepalamu dan berdirilah di depan cermin tataplah kedua bola matamu dan katakan "aku cantik dan aku harus move on!"

Untuk kamu yang patah hati, segera move on, jangan terus menerus menyalahkan diri sendiri. Bangkitlah dari keterpurukan. Janganlah terus menerus menangis pada malam hari, karena kamu tidak akan melihat bintang-bintang.

#Hembusan angin kencang di pagi yang cerah
#Atambua, 14 Juli 2020
Rm. Kris Fallo, Pr

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun