Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Belajar Menjadi Wanita Melalui “Soekarno”

19 Desember 2013   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:43 170 0

Sepanjang bulan November, negeri kita dipenuhi dengan gegernya khalayak terhadap wacana diangkatnya Sarwo Edhi Wibowo sebagai pahlawan nasional. Maka setelah hari pahlawan nasional diperingati, munculah sebuah tulisan di rubrik opini Kompas di pertengahan November yang membahas tentang gagasan pengangkatan pahlawan nasional. Di dalam tulisan tersebut, salah satu yang dibahas adalah kegagalan Ibu Inggit Garnasih ditetapkan sebagai pahlawan sebab negeri ini tidak mau mendukung ide poligami demi teladan bangsa. Itu semua karena Soekarno dan Fatmawati sudah ditahbiskan menjadi sepasang pahlawan terlebih dahulu, bapak dan ibu negara pertama Indonesia. Yah, meskipun peran Inggit begitu besar dalam menghantarkan bapak bangsa ke gerbang kemerdekaan.

Yang akan saya kemukakan selanjutnya lebih merupakan catatan pribadi atas pengalaman saya menonton film “Soekarno”. Saya akan menuturkan apa yang saya pelajari melalui film tersebut. Sungguh, tidak ada maksud bias terhadap salah satu pihak. Sekali lagi, apa yang saya pelajari adalah berdasarkan apa yang saya tonton di film saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun