Di dalam tanya gulanaku tersisip berlipat-lipat harap yang membiak dan beranak pinak dipupuk kegalauan. Mungkin pada munajat malam ini, rumpun tanya yang berserak di wajah malam akan terkumpul dan menemui jawab.
Kepada langit tempatku menatap, kularungkan bait-bait tanyaku yang meracau, yang telah tertulis sejak silam, kucuran keringat telah ruah, tetesan air mata mengalir dari ratap yang mendayu bagai curahan hujan yang luruh tak ingin reda di punggung bukit tandus
Tiba-tiba pendar kilau cemeti malaikat menyeruak bersama gemuruhnya yang mengguntur. Sejuta tanyaku pulang, kembali teronggok di pangkuanku.