Beberapa waktu lalu, langit kembali mengajarkan kita sesuatu: gerhana bulan total, atau yang sering disebut
blood moon. Fenomena ini membuat bulan yang biasanya pucat bersinar putih tiba-tiba berubah warna menjadi merah tembaga. Para astronom menjelaskan, itu terjadi karena cahaya matahari terpecah dan dibiaskan oleh atmosfer bumi, lalu hanya warna merah yang mencapai permukaan bulan. Singkatnya, ini murni peristiwa sains. Namun, bagi manusia, gerhana tidak pernah berhenti hanya menjadi perkara astronomi. Ada lapisan sosial, ritual, bahkan spiritual yang ikut menyertainya.
KEMBALI KE ARTIKEL