Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Model-model Pondok Pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)

3 Juni 2020   16:38 Diperbarui: 3 Juni 2020   16:41 1857 0
A. Pesantren Salafiyah (Tradisional)

Pesantren Salafiyah yaitu pesantren tempat seseorang mencari ilmu, dengan menerapkan pendidikan yang berpedoman pada kitab-kitab klasik atau biasa kita kenal dengan kitab kuning. Hal yang membedakan antara pesantren salafiyah dengan pesantren tradisional dengan pesantren modern, yakni pada metode pengajaran dan infrastrukturnya. Di pesantren salafiyah hubungan emosional kyai dengan santri sangat dekat. Karena di pesantren salafiyah, kyailah yang langsung terjun untuk menangani para santri di pondok, baik dalam hal pendidikan maupun kegiatan sehari-hari santri di pesantren tersebut.

Kata salaf berasal dari bahasa arab, yang memiliki arti dulu atau yang sudah lewat. Istilah salaf di Indonesia bermakna konotasi dengan pesantren tradisional yang menerapkan sistem pendidikan kuno, seperti wetonan, bandongan, dan sorogan. Sistem pendidikan di pesantren salafiyah ini murni mengajarkan ilmu agama dengan menerapkan sistem tradisional atau klasikal, yang juga di mana disebut jenjang kelas atau istilah madrasah diniyah.

Pesantren salafiyah yang memiliki banyak santri, menerapkan dua sistem pengajaran, baik sistem tradisional maupun sistem klasikal. Kegiatan di pondok pesantren di antaranya yaitu sholat berjamaah, wetonan, bandongan, sorogan, ro'an (kerja bakti lingkungan pondok), syawir, maulidan, dan masih banyak lagi kegiatan keagamaan di pesantren salafiyah.

Secara garis besar, sistem pengajaran di pondok pesantren salaf itu menerapkan 2 sistem, yang pertama sistem wetonan. Sistem pengajaran wetonan ini dilakukan dengan Kyai membaca kitab dan disimak oleh beberapa santri yang membawa masing-masing kitab yang sama. Dalam sistem wetonan ini tidak ada absensi, jadi santri bisa hadir atau tidak.

Kemudian yang kedua, sistem pengajaran di pondok salaf yaitu sistem sorogan. Sorogan ini dilakukan oleh santri yang membawa kitab ke hadapan kyai, kemudian membacanya, dan jika ada kesalahan maka langsung dibenarkan oleh Kyai. Beberapa cabang ilmu yang diajarkan di pondok pesantren di antaranya adalah ilmu nahwu, ilmu shorof, ilmu ma'any, ilmu bayan, ilmu badhi', ilmu tauhid, ilmu fiqh, ilmu ushul fiqh, ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu mustholahul hadits, dan ilmu manthiq.

Kurikulum pada pondok pesantren salafiyah ini merupakan pendidikan non formal saja, yang tidak di bawah naungan pemerintah, dengan mengajarkan ilmu-ilmu agama berdasarkan kitab-kitab klasik atau kitab kuning. Kitab-kitab tersebut biasanya tentang nahwu-shorof, akhlaq, tauhid, hadits, dan masih banyak lagi.

Metode di pondok pesantren saat ini bertujuan agar santri dapat mudah memahami Al-Qur'an dan kitab kuning, metode tersebut yang dikenal dengan Amtsilati. Dengan metode tersebut, para santri dapat belajar dari dasar hingga mampu membaca sampai memahami dan mendalami isi Al-Qur'an dan beberapa kitab klasik. Dengan demikian kurikulum pada pesantren salafiyah menerapkan pengajaran yang berpedoman pada kitab-kitab klasik atau kitab kuning yang isinya tentang ilmu agama. Kurikulum pesantren ini tidaklah berdasarkan Kementrian Pendidikan, melainkan dikelola sendiri oleh Pengasuh dan pengurus pondok pesantren salafiyah tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun