Di bawah arahan Ketua PCNU Kota Pasuruan, Gus Amak, LPBINU Kota Pasuruan digawangi oleh Dian Rahmad Akbar sebagai ketua, juga beberapa orang sebagai pengurus. Dalam perjalanannya, LPBINU Kota Pasuruan tidak hanya berkegiatan di Kota Pasuruan, namun juga melebarkan sayap dalam beberapa giat kemanusiaan, di antara gempa Mamuju-Majene dan banjir Jakarta Selatan awal tahun 2021.
Bissoffil wahid atau satu barisan adalah salah satu slogan dari LPBINU Kota Pasuruan, yang artinya setiap pengurus dan relawan diwajibkan patuh dan takzim pada kyai-kyai yang menjadi panutan. Dalam praktek kegiatan kemanusiaannya, LPBINU Kota Pasuruan mengedepankan sisi humanis dan kultur budaya lokal, sehingga diharapkan bisa bersinergi dengan berbagai masyarakat di manapun berada.
LPBINU Kota Pasuruan tidak memandang siapa dan apa, yang artinya tidak pandang bulu untuk membantu jika memang dibutuhkan dan punya kemampuan. Bagi LPBINU Kota Pasuruan, menolong sesama manusia adalah kewajiban yang mesti dijalankan tanpa menelisik agama, suku, ras, warna kulit, jenis kelamin, miskin, kaya, asal-usul. Selagi bisa dan mampu, LPBINU Kota Pasuruan akan terjun ke medan kemanusiaan tanpa embel-embel tertentu. Bisa membantu sesama manusia dan menjalankan petunjuk kyai adalah kepuasan yang tidak ternilaikan bagi pengurus dan relawan LPBINU Kota Pasuruan.
Dengan segala keterbatasan personil, amunisi dan kemampuan, LPBINU Kota Pasuruan akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk kemanusiaan, khususnya di bidang bencana dan perubahan iklim.
