Dalam keremangan malam,
Kau selalu hadir menemaniku.
Dinginnya malam menusuk kalbu,
Tak bisa dihempas untuk berlalu.
Kehadiranmu...
menggugah hatiku,
Walau tampak biasa,
Tak ada yang istimewa.
Kuambil rokokku,
Demi hempas rasa sepi.
Kau terdiam menunggu,
Dalam kesetiaan yang
Tak bisa ditiru.
Gumpalan asap menerawang,
Tak juga bisa usir dinginnya malam.
Bahkan bisa menyerang,
Hingga menusuk tulang.
Namun dengan kehadiranmu,
Dengan aroma dirimu.
Menggelegak keinginanku,
Mendidih darahku,
menderak jantungku.
Hingga dinginnya malam,
Akhirnya bisa berlalu.
Terima kasih..
Kau yang setia menemaniku,
Bersama sebatang rokokku.
Duhai engkau...
Secangkir kopiku.