Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jokowi Jk kok bicara Ngaco!

26 Mei 2015   04:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 193 0
JAKARTA - Temuan beras plastik juga menghebohkan warga Kampung Jatimulya I RT/02 RW 01 Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Jabar. Warga menemukan beras berciri-cirinya sama dengan informasi yang diterima dari media massa. Hal menghebohkan beras yang diduga sintetis itu ditemukan pada kemasan raskin berasal dari Bulog. Beras plastik diduga dioplos dengan beras asli. Beras plastik membahayakan ini pertama ditemukan oleh warga bernama Juju saat akan menanak beras raskin. Dia curiga dengan bentuk, warna, dan tekstur beras berbeda dengan yang biasa dikonsumsi. Kemudian dia melaporkan kepada sang suami, Tatang. Ternyata apa yang dialami Juju tidak sendirian. Tetangganya, Yeni, juga menemukan keresahan sama. Bentuk beras plastik tersebut agak kotak tidak seperti beras alami yang lonjong pipih. Warnanya lebih bening dibandingkan beras alami, sementara aromanya tak ada alias hambar. Padahal beras aromanya khas. Selain itu, beras sintetis saat dibakar menyala serta meleleh seperti plastik. Sementara staf Kelurahan Mekarjati Tanto Gunawan menginformasikan beras raskin yang diduga dioplos beras plastik merupakan jatah beras yang di bagikan untuk bulan Mei. VIVA.co.id - Beras palsu berbahan sintetis alias plastik akhirnya memakan korban. Di Depok Jawa Barat, satu keluarga mengalami keracunan yang diduga karena mengkonsumsi beras palsu tersebut. Korban adalah Naiman (55) dan keluarganya, warga Jalan Inpres RT 3 RW 2 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Depok. Menurutnya, beras plastik itu diperoleh dari penghuni di komplek perumahan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Naiman bersama Nurman temannya, setiap bulan memang mendapat jatah beras dari urunan warga komplek. Mereka masing-masing mendapat jatah 6 liter karena bekerja sebagai petugas kebersihan. "Beras itu saya dapat Sabtu. Kemudian dimasak istri saya. Tadinya kami enggak curiga, tapi usai makan beras itu sekeluarga lemas, kepala pusing dan mual. Anak saya muntah-muntah," katanya saat ditemui di kediamannya, Senin 25 Mei 2015. Rasa lemas, mual dan pusing yang disertai muntah-muntah tak hanya dirasakan Naiman, anak dan istrinya pun merasakan hal yang sama. Panik, Naiman pun sempat berobat ke dokter. "Saya baru tahu kalau ada beras plastik.  Tadinya enggak tahu, karena lapar. Nah bener aja, pas kita bakar berasnya bau plastik asapnya. Kalau dikunyah kenyal kaya kurang matang. Sebagian sisa beras itu sudah saya buang kasih ayam," katanya. Selama mendapatkan jatah beras berpuluh-puluh tahun, baru kali ini Naiman dan keluarga keracunan. "Tiga hari badan kita lemas, bawannya mual ingin muntah tapi keluarnya air. Mudah-mudahan beras kaya gini enggak beredar lagi," ujar Sarifah, istri Naiman.

Bocah Korban Beras Plastik Dilarikan ke RS Sari Mutiara Medan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun