Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Industri Mainan Kayu Edukatif di Indonesia - Wow!

12 November 2014   15:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:59 448 0
Melihat perkembangan industri mainan kayu edukatif di negeri kita, patutlah kita berdecak kagum. Tidak hanya jenis mainan yang sangat variatif, namun beberapa tahun belakangan ini kualitas mainan kayu yang hadir di negeri kita semakin jauh membaik.

Bahkan beberapa produsen mainan kayu edukatif ternyata tidak hanya bermain di pasar lokal, namun sudah merambah ke pasar internasional!

Sebut saja salah satunya MainanEduka.com. Produsen sekaligus distributor mainan edukatif ini mengaku belum lama memulai usahanya. Namun karena begitu banyaknya peminat koleksi mainan mereka, Mainan Eduka mengaku tidak pernah istirahat memproduksi berbagai macam mainan yang sebagian besar terbuat dari kayu. Bahkan melihat perkembangan minat pembeli, sepertinya bagian produksi akan sangat kewalahan memenuhinya, mengingat proses produksi yang lumayan panjang.

Untuk membuat mainan kayu untuk anak yang edukatif dan aman, memang diperlukan keahlian dan pengetahuan tersendiri. "Banyak produsen mainan yang hanya memikirkan keuntungan dan tidak mengindahkan segi keamanan serta manfaat mainan untuk tumbuh-kembang anak," cetus pak Farid, salah satu pemilik toko mainan edukatif di Jakarta. "Akibatnya, banyak anak kita yang kehilangan masa keemasannya...", lanjutnya lagi.

Mainan edukatif anak yang terbuat dari kayu memang harus menggunakan bahan yang aman, salah satunya adalah penggunaan cat yang berbasis air (water-based). Bentuk dan ukurannya pun harus sesuai dengan SNI, sehingga tidak membahayakan kesehatan anak. Selain itu, tentu saja cara memainkannya harus mendukung tumbuh-kembang anak secara positif, sesuai usianya.

Saat ini semakin banyak orangtua di negeri kita yang 'melek kualitas' dan beralih dari mainan 'murahan' yang sekedar menghibur, lalu beralih ke mainan yang mendidik. Bahan kayu memang menjadi pilihan utama, karena selain aman, juga memiliki ketahanan yang sangat baik.

"Saya mulai meninggalkan membeli mainan-mainan yang terbuat dari bahan plastik murah, karena biasanya cepat rusak," keluh salah seorang ibu muda yang kami jumpai. "Mainan plastik memang tidak semuanya jelek dan cepat rusak, tapi biasanya yang bagus itu sangat mahal karena impor," lanjutnya lagi. Akhirnya sang ibu pun lebih memilih mainan yang terbuat dari kayu, apalagi setelah mengetahui bahwa produsen dan pabrik mainan kayu ini berasal dari negeri sendiri. "Kita belajar membeli produk negeri sendiri, biar negeri kita maju!", tukasnya.

Produsen mainan kayu lokal pun mulai mengembangkan jenis mainan yang mereka produksi. Bahkan,  MainanEduka.com sudah mulai meluncurkan dua mainan mendidik yang bisa menjadi favorit keluarga, yaitu Ping-Ma! dan Kubus 16.

Ketika kami menguji kedua mainan ini, ternyata sangat mengasyikkan. Tak sangka kedua mainan ini merupakan produksi lokal...

Permainan Ping-Ma! memang memerlukan waktu untuk bisa memahami cara bermainnya. Namun begitu dipelajari sejenak dari petunjuk yang terdapat dalam kemasannya, kemudian dengan sedikit dibimbing ketika awal bermain, ternyata seru juga lho. Mainan ini bisa dimainkan oleh 2-5 orang, dan intinya adalah menyusun strategi mencocokkan warna dan bentuk pada keping kayu. Target pemain adalah memperoleh nilai sebanyak-banyaknya, terutama dengan memperoleh 5 keping pada satu baris yang disebut dengan Ping-Ma!

Mainan Kubus 16 menawarkan konsep yang sama sekali berbeda, namun tak kalah serunya. Anda ditantang untuk menyusun 16 buah kubus kayu yang bergambar pada keenam sisinya, mengikuti pola pada kartu soal yang disediakan bersama kemasan. Kartu soal yang disediakan berjumlah 80 lembar, namun setelah mencoba 10 soal pertama, daya fikir kami benar-benar terkuras. Mainan ini memang merangsang kemampuan visual-spasial seseorang dan ternyata bisa lebih seru jika dimainkan berdua hingga berempat, dengan cara kompetisi.

Bangga juga ya, ternyata mainan anak yang mendidik tidak lagi dikuasai mainan impor...

Anda bisa menghubungi Mainan Eduka di 0857-1140-8441, atau dengan mengunjungi situs resmi mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun