Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Dulkapid Kena Batunya

17 Maret 2013   20:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:36 198 1
Wajah Juminten tiba-tiba terlihat panik, pasalnya Dulkapid salah seorang pelanggan setianya yang sekaligus menjadi pelanggan paling istimewa di warungnya, pagi-pagi sudah mengiriminya sms dan mengajaknya untuk meeting. Tahu kan maksudnya apa kalau Dulkapid yang mengajak meeting? Tentu bukan mengajak untuk membahas soal kemacetan lalu lintas yang semakin parah. Atau hujan dan banjir yang akhir-akhir ini sering melanda ibu kota dan sekitarnya, yang mendatangkan banyak kerugian bagi seluruh warganya karena laju perekonomian menjadi terhambat gara-gara para pelaku bisnisnya terhadang oleh banjir dan macet. Sehingga banyak sekali transaksi yang gagal dilakukan. Bukan juga mengajak untuk membahas soal gempa yang sering terjadi di beberapa wilayah kita. Seperti yang pernah terjadi di Aceh dan kepulauan Mentawai di Sumatra Barat yang memicu terjadinya gelombang tsunami yang tingginya mencapai puluhan meter dan telah meluluhlantakkan pemukiman penduduk, menghilangkan ribuan nyawa orang. Apalagi mengajak untuk membahas wedus gembel yang tiap berapa tahun sekali pasti menyembur dari perut sang merapi, membakar apa saja yang ada di sekitarnya termasuk hewan ternak dan bahkan juru kuncinya yang setia. Padahal Dulkapid ini konon kabarnya masih family jauhnya sang juru kunci merapi itu. Bukan, Dulkapid nggak mungkin mengajak meeting Juminten hanya untuk membahas masalah-masalah yang dianggapnya nggak penting itu. Karena apapun bencananya, dana untuk menanggulangi bencana itu tidak akan mengurangi gaji dan tunjangan yang tiap bulan dia dapatkan sebagai seorang pejabat. Jadi dia tidak perlu khawatir jika bencana terjadi di mana-mana. Otak Dulkapid tercipta bukan untuk memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat melainkan hanya untuk berfikir bagaimana dia harus memenuhi hasrat cucakrowo peliharaannya yang setiap hari maunya dikasih minum susu murni cap nona itu. Itu sudah menjadi hobby yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja meskipun dia sudah disumpah di bawah kitab suci bahwa dia akan menjaga sikap, tingkah laku dan kehormatannya sebagai wakil rakyat. Sebenarnya hobby mengejar kesenangan duniawi ini pulalah yang dulu melandasi niatnya untuk mencalonkan diri menjadi wakil rakyat. Dengan gaya gedebas-gedebus, sogok sana dan sodok sini serta berbekal semburan aji pemikat dari salah seorang dukun terkenal di sebuah desa yang bersebelahan dengan desa salah satu pendukungnya plus aji-aji lain yang bisa meningkatkan ketrampilannya untuk meyakinkan rakyat akhirnya terpilihlah Dulkapid dengan angka perolehan suara yang sangat tinggi dibandingkan lawan-lawannya. Sekarang dengan jabatannya itu, Dulkapid bisa lebih leluasa menyalurkan hobbynya itu. Mulai dari penyanyi caffe sampai dengan selebrity paling ngetop bisa dia dapatkan dengan cara mudah. Di bantu oleh dukun yang juga mata duitan seperti dirinya, Dulkapid bisa berbuat apapun tanpa ada yang bisa mencegah atau menghalanginya. Sopir pribadinya pun seperti kerbau yang ditusuk hidungnya, mau mengantar kemanapun dia minta dan tanpa diperintahkan oleh sang majikan, ia menutup rapat-rapat mulutnya jika ada yang bertanya kepadanya seputar kegiatan sang majikan. termasuk kepada istri majikannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun