Sebagai seorang alumni, Prof Haedar dengan penuh apresiasi menyaksikan perjalanan IPM yang telah meraih banyak kesuksesan sebagai organisasi pelajar terbaik di Indonesia. Momentum milad ini menjadi kesempatan berharga bagi IPM untuk semakin menggarap dunia pelajar dan milenial.
"IPM harus menjadi gerakan yang diterima tidak hanya di sekolah-sekolah Muhammadiyah, tetapi juga merambah ke sekolah-sekolah negeri sebagai komunitas inklusif yang hadir dalam berbagai ranah," ujar Haedar (17/7).
Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, Haedar berharap IPM menjadi gerakan yang terintegrasi dengan dunia pendidikan. Dengan demikian, IPM dapat mendidik anak-anak Indonesia tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga menguasai dasar-dasar keilmuan yang esensial.
"Menguasai dasar-dasar keilmuan akan menjadi bekal berharga bagi mereka untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain," tambahnya.
Sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, IPM juga diharapkan menjadi sumber penting dalam kaderisasi di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Menghadapi berbagai tantangan di masa depan, pembinaan sumber daya insani menjadi komitmen bersama antara IPM dan lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah.
"Selamat milad, semoga IPM terus jaya," tutup Haedar dengan penuh harapan. Dalam semangat baru ini, IPM berperan aktif dalam mencerdaskan dan membentuk generasi penerus bangsa yang unggul dan berintegritas. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, IPM akan menjadi garda terdepan dalam menyongsong masa depan gemilang anak muda bangsa Indonesia.
