Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kepada yth Bapak Prabowo yang Terhormat

23 Juli 2014   01:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:32 130 1


Surat terbuka untuk bapak prabowo yang terhormat,

Assalamualikum wrwb,
Om suastiastu
Namaste,
Rahayu,

Bapak prabowo yang terhormat,
Tadinya saya sangat simpati kepada anda apapun respon miring dari kawan kawan main dan bekerja saya yang menganggap anda bagian dari pelanggar HAM berat 1998,

Bahkan saya pun selalu menengahi perdebatan diantara kawan kawan saya mengenai latar belakang anda yang dinilai rapuh,

Saya sangat menghargai anda yang berani membuktikan sebagai ketua umum partai terbersih saat ini yaitu gerindra ,walau kadang saya artikan sebagai suatu alat untuk memproses penciptaan batu cincin sebagai perhiasan jari manusia,

Tadinya saya sangat berharap kepada bapak untuk membuktikan kepada dunia ,bahwa bapak adalah satu dari sekian anak indonesia yang berani tampil beda tentunya berjiwa ksatria,yaitu berani meminta maaf takkala salah dan tak bersikap sombong dan jumawa saat benar,bahkan tak ikut untuk mencela

Sayapun tak memperdulikan orang orang disamping dan dibelakang bapak yang dimana publik tau sebagai orang orang penuh masalah yang masih belum tersentuh jerat hukum negara,

Namun semua itu akhirnya musnah, saat saya melihat pidato terakhir bapak yang barusan saya lihat dikaca tv rumah saya,

Bapak tidak sadar, atau sedang kalap dengan angkara murka,
Sehingga tak memperdulikan lagi kondisi bangsa dan negara indonesia yang sedang mengencangkan ikat pinggang demi pembangunan yang tertinggal dari negeri tetangga,

Mungkin bapak boleh bertanya dengan para koalisi yang sedang bersembunyi diketiak bapak demi keamanan mereka,bagaimana caranya merugikan uang rakyat dan negara,

Padahal,saya berharap pidato barusan yang saya dengar dari mulut bapak adalah pidato yang menunjukan kelas seorang ksatria, dan memberi ucapan selamat kepada lawan politik,anak didik,dan saudara sebangsa anda yang lebih dipercaya oleh masyarakat saat ini untuk memimpin 5 tahun ke depan,

Tapi apa daya,anda malah menunjukan sisi kalap dan sisi jiwa kerdil yang sudah dikuasai angkara murka,

Saya tertawa mendengar statement dari seorang negarawan kelas anda bahwa semua mekanisme pemilihan harus jujur dan adil, saya nilai pernyataan anda adalah siklus retorika yang tidak bermuara,

Apakah masih ada kejujuran di dunia ini?
Apakah masih ada keadilan di dunia ini?

Saya rasa sudah tidak ada dan tak akan pernah ada,karena kejujuran dan keadilan saat ini hanya melahirkan bencana,

Mungkin setiap manusia yang menikah akan jujur menyuarakan suara yang sama yaitu sudah pada bosan dan muak dengan pasangannya,

Akhir kata, saya hanya mencoba mengingatkan kepada bapak prabowo yang sedang kalap,sadarlah dan ingatlah, bahwa untuk menjadi pahlawan,untuk menjadi seorang yang berguna bagi bangsa dan negara tidak harus menjadi seorang pemimpin suatu negara,

Mari kita sama sama bergandengan tangan membangun negeri ini dengan keahlian dan skill masing masing,dan sudahi saling mencela dan saling menghina demi sebuah sanjungan kosong yang tiada artinya,

Hidup arti penuh arti, apalah arti kalau tiada bukti,
Perut lapar tak kau isi, ruh makan kau anggap penuh arti..

Ttd,
Seorang IT daerah yang hanya kenal tombol control escape

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun