Mohon tunggu...
KOMENTAR
Edukasi Artikel Utama

Hamil dengan Panggul Sempit, Haruskah Operasi Caesar?

18 September 2011   06:54 Diperbarui: 4 April 2017   16:18 22773 18
[caption id="attachment_135648" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Seorang ibu hamil datang periksa ke klinik bersalin. Menurut mertua yang mengantar, sudah sejak tadi malam mengatakan menantunya mengeluh kesakitan seperti mau melahirkan. Pembukaan satu kata bidannya. Tapi sayang kepala bayi dalam kandungannya belum mau masuk ke pintu panggul. Tinggi badan ibu itu 138 cm dan perkiraan berat  bayinya sekitar 3850 gram. Sebenarnya  pasien hamil tersebut  jarang  periksa ke bidan karena baru pindah  dari luar kota. Bidan sudah menjelaskan pada pasien dan keluarganya  sebaiknya ibu hamil tersebut melahirkan di rumah sakit karena menurut hasil pemeriksaan  kemungkinan panggul sempit dan resiko melahirkan  secara normal  sangat besar. Tetapi mertuanya tidak setuju. Menurut mertuanya dalam sejarah keturunannya semua melahirkan alami tidak ada yang  Operasi Caesar. Bidan berusaha menjelaskan sekali lagi pada suaminya bahwa kehamilan dengan panggul sempit sangat beresiko untuk lahir normal. Suaminya mengerti namun apadaya ia tak berani mengambil keputusan karena semua pembiayaan melahirkan ditanggung ibunya. Mereka pulang dengan alasan  berunding dulu dengan keluarga. Tiba dirumah ibu mertua tersebut bercerita pada tetangganya dan tetangganya membuatkan segelas  ramuan air rendaman rumput fatima yang konon dia percaya dapat memperlancar proses persalinan.Walaupun ibu hamil tersebut pernah mendengar penyuluhan tentang bahaya rumput fatima tapi ia tak berani melawan mertuanya. Satu jam kemudian Ibu mertua tersebut datang tergopoh gopoh dengan menantunya yang menjerit - jerit kesakitan. Saat diperiksa ternyata pembukaan sudah 4 cm tetapi detak jantung bayinya semakin lemah. Bidan tersebut segera memberi tahu suaminya bahwa kondisi ibu dan bayinya dalam keadaan bahaya dan harus segera di rujuk ke rumah sakit. Kali ini suaminya sangat cemas  karena ini adalah anak pertama mereka dan akhirnya ia  memutuskan untuk tidak  menuruti ibunya lagi. Istrinya segera dirujuk ke rumah sakit. Dokter melakukan operasi bedah Caesar. Rupanya rahim ibu tersebut nyaris robek dan mengalami perdarahan saat operasi berlangsung. Bayi berhasil dilahirkan dengan selamat walaupun tangisnya masih lemah dan perlu bantuan oksigen, berat bayi tersebut 4000 gram. Berdasarkan pengalaman tersebut maka penting bagi ibu hamil dan keluarga memahami sebenarnya apa dan bagaimana tentang keadaan panggul sempit itu. Penanganan kehamilan dengan panggul sempit  perlu  mendapat perhatian khusus karena beresiko bagi keselamatan ibu bersalin dan janin dalam kandungan. Bila keluarga memberikan dukungan bagi ibu hamil dengan kondisi panggul sempit maka akan sangat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan panggul sempit? Dalam kebidanan panggul sempit berarti ada ketidak sesuaian antara keadaan luas pintu panggul dengan besar bayi ( Terutama ketidak sesuaian antara luas pintu panggul dengan bagian kepala bayi  ). Ada dua kasus yang dapat terjadi, pertama pintu panggul luasnya normal secara ukuran kebidanan tapi bayinya terlalu besar sehingga kepala bayi tidak  bisa melewati pintu panggul. Yang kedua memang pintu panggul sendiri mengalami kelainan bentuk dan ukuran.Sebenarnya ukuran dan bentuk panggul sempit ini sangat bervariasi. Namun yang penting  secara awam  ibu hamil memahami bahwa untuk dapat dilahirkan kepala bayi harus mampu melewati bagian yang dinamakan pintu panggul. Pintu panggul ini terdiri dari tulang yang keras jadi tidak mungkin bisa melebar atau melar. Pada beberapa kasus dapat terjadi peregangan / celah  pada tulang panggul di bagian atas kemaluan ( tulang simfisis ) akibat proses persalinan dan terjadi yang namanya simfisiolisis. Mengapa panggul sempit bisa terjadi pada perempuan, siapa saja yang beresiko mengalami panggul sempit? Panggul sempit bisa terjadi pada perempuan disebabkan beberapa faktor resiko , antara lain adanya cacat pada pertumbuhan tulang panggul,faktor pertumbuhan yang dipengaruhi hormonal dan berakibat kelainan bentuk  panggul, kelainan tulang belakang  misalnya bungkuk, kelainan pada bentuk  tulang pinggang, pernah mengalami radang tulang panggul, riwayat patah  tulang daerah pinggang atau panggul, cacat pada bentuk persendian tulang paha dan kelainan bentuk kaki misalnya karena penyakit polio, tinggi badan kurang dari 145 cm . Apakah panggul sempit bisa dicegah ? Panggul sempit tidak bisa dicegah bila itu merupakan kelainan bawaan. Bentuk panggul untuk perempuan ada empat, dan yang paling baik adalah panggul berbentuk ginecoid. Bentuk ini sangat berarti untuk kelancaran proses persalinan.  Hal yang masih dapat yang dilakukan sebelum hamil adalah perempuan menjaga agar tidak mengalami infeksi atau radang pada panggul, sedapat mungkin tidak pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat dan  operasi tulang panggul, jaga bentuk tulang punggung agar tidak bungkuk  dengan latihan olah postur tubuh yang baik dan posisi duduk dan berdiri dengan benar. Bila postur tubuh tingginya kurang dari 145 cm, sebaiknya selama hamil rajin kontrol ke bidan atau dokter agar pemantauan berat badan bayi tidak berlebihan. Tapi bukan berarti ibu hamil diet ketat danmembatasi makan karena takut bayinya besar. Bidan dan dokter yang akan memberikan petunjuk sesuai usia kehamilan. Apa saja resiko panggul sempit terhadap kehamilan dan proses persalinan? Pada ibu hamil Sering dijumpai kelainan bentuk rahim, keadaan perut menggantung, kelainan letak dan posisi janin dalam kandungan, kepala tidak dapat masuk ke pintu panggul memasuki usia  kehamilan cukup bulan, menimbulkan kecemasan ibu hamil dan sebagainya. Pada saat proses persalinan

  • Waktu yang dibutuhkan untuk kemajuan tiap pembukaan cenderung  lebih lambat,
  • Ibu sangat kesakitan dan lelah  akibat kontraksi rahim yang semakin kuat tetapi bayi tidak mau turun ke pintu panggul,
  • Berpotensi terjadi infeksi pada ibu dan bayi akibat proses persalinan yang lama,
  • Terjadi kelainan letak posisi kepala janin pada saat kepala bayi berusaha masuk ke pintu panggul dan terjadi moulage berlebihan ( upaya tulang tengkorak kepala saling menindih/ bertumpuk agar  dapat masuk pintu panggul dalam upaya menyesuaikan bentuk panggul ibu), moulage berlebihan dan lama menyebabkan perdarahan otak bayi.
  • Bila ketuban pecah dan kepala janin belum masuk ke pintu panggul dapat mengakibatkan tali pusar keluar dari jalan lahir dan mengakibatkan kematian janin dalam kandungan karena kekurangan oksigen.
  • Ibu mengalami patah tulang  bagian pintu panggul dan kerusakan syaraf daerah panggul, kelumpuhan kaki  dan sebagainya.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun