Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Anti Emansipasi Wanita

27 Desember 2010   13:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:20 421 0
Emansipasi menurut Wikipedia Indonesia adalah sejumlah usaha untuk mendapatkan persamaan derajat dan hak politik yang dilakukan oleh mereka yang merasa dibedakan dari yang lain. Pada artikel kali ini, emansipasi nya adalah tentang Emansipasi Wanita yang sudah sejak lama terdengar gaungnya baik di Indonesia maupun dunia internasional.

Untuk emansipasi di Indonesia, melihat dari sejarahnya, pertama kali muncul sebagai buah pemikiran dari seorang Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal sebagai RA Kartini. Beliaulah yang mencetuskan gerakan ini di Indonesia lalu menyebarkannya ke pelosok Indonesia untuk mendapatkan satu tujuan, : AGAR WANITA INDONESIA TIDAK MENJADI YANG TERBELAKANG. Hasilnya, gerakan ini memang sangat baik dan bisa dibilang RA Kartini berhasil memajukan kaum wanita saat itu. Hebatnya lagi, gerakan ini muncul jauh sebelum para kulit putih itu menggaung-gaungkannya di Amerika dan Eropa.

Kemudian, beberapa dekade setelah era emas RA Kartini itu lahirlah wanita wanita yang menyebut diri mereka sebagai wanita yang sangat terinspirasi oleh pemikiran RA Kartini. Wanita wanita yang menginginkan persamaan hak dengan kaum lelaki. Atas nama emansipasi, mereka melancarkan segala cara agar wanita benar benar bisa sederajat dengan pria. Padahal, mereka LUPA satu hal. Pria dan Wanita, dilihat dari segi fisik maupun psikologi, akan tetap berbeda. Oleh karena perbedaan fisik dan psikologi itulah maka berbeda pula hak dan kewajibannya.

Tapi entah mengapa para wanita itu terus memaksa dan pada akhirnya, sekarang banyaklah bermunculan wanita wanita emansipasi itu. Karakter wanita emansipasi itu adalah wanita yang TIDAK TAHU bagaimana seharusnya seorang wanita bersikap. Wanita yang LUPA akan kewajiban mereka. Wanita yang dari hari ke hari terus berusaha untuk mendapatkan haknya sebagai seorang wanita utuh maupun sebagai wanita yang 'pria' seakan-akan dunia tidak adil sehingga hak-hak mereka jadi tidak terpenuhi padahal kenyataannya, mereka mendapatkan semuanya.

Kalau pria tidak bisa mengerjakan 'pekerjaan pria' maka dianggap tidak pria. Tapi sebaliknya mereka tetap ingin dianggap wanita sekalipun 'pekerjaan wanita' seperti memasak, mencuci ataupun mengurus anak tidak bisa mereka lakukan. Aneh kan ? Makanya, gerakan emansipasi dewasa ini sudah melewati kadar yang normal. Tapi memang harus diakui, wanita melakukan ini semua karena tindakan-tindakan pria yang dianggap semena-mena terhadap wanita. Namun, demi Tuhan, cara yang para wanita ini lakukan adalah  lebih bodoh ketimbang pria karena seorang wanita tidak bisa membalas perlakuan pria kepadanya dengan malah menjadi seorang yang 'sok pria'. Justru dengan cara menjadi LEBIH WANITA.

Lihatlah bagaimana sikap seorang wanita yang sangat 'wanita' dapat melumpuhkan niat jahat seseorang yang tadinya ingin membunuh seorang presiden. Karena hal ini pernah tertuang di sebuah otobiografi mantan calon pembunuh presiden AS saat itu, JFK. Akibat tidak sengaja disenggol oleh seorang wanita yang menyebabkan hilangnya fokus untuk menembak sang presiden, maka hilanglah momen dimana ia sebenarnya bisa mengeksekusi perbuatannya tersebut. Namun, dengan lembutnya sang wanita berkata maaf sambil tersenyum. Tak ingin si wanita yang sangat wanita ini menjadi saksi pembunuhan yang dilakukan dirinya, maka dia pun mengurungkan niatnya membunuh dan akhirnya MEMBATALKANNYA !

Lihat bagaimana kehebatan seorang wanita yang pada akhirnya bisa melumpuhkan niat jahat seorang pembunuh yang boleh dibilang niat jahat itu sudah tersusun rapi dan terkunci rapat di hati  dan otak sang pelaku. Jadi pada dasarnya, janganlah para wanita berusaha menjadi 'sok pria' hanya karena mempunyai satu misi di kepala yaitu INGIN MENGALAHKAN PRIA. Justru jadilah sebaliknya karena justru itu yang membuat para pria bisa takluk di hadapan wanita. Pria, hargailah wanita karena itu sebenarnya yang mereka mau, tidak lebih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun