Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tokoh dari Sudut Filsafat (42)

26 Januari 2021   20:07 Diperbarui: 26 Januari 2021   20:17 96 1
Tokoh sembahyang kapan pun di mana pun. Sakit sembahyang, sembuh sembahyang. Di rumah, di kebun, di kantor, sembahyang. Di jalan sembahyang, di mana-mana sembahyang. Memang inilah kegiatan pertama dan utama dari tokoh di dunia ini. Tokoh itu sembahyang terus. Memang ada ajaran dan tradisi dalam agama-agama, demi kebersamaan, ditentukan tempat tertentu, waktu tertentu dan cara tertentu untuk sembahyang, berdoa. Tokoh taat pada ketentuan itu tapi tidak terpaku mati sehingga bisa sembahyang di mana saja dan kapan saja. Tokoh ada nafsu makan. Dia makan. Sebelum dan sesudah makan, sembahyang. Tokoh ada nalar yang menghantar dirinya untuk putuskan mana benar mana salah. Tokoh sadar lewat sembahyang dirinya semakin kejar apa yang benar. Tokoh ada naluri untuk selalu ingat orang lain dalam sembahyang. Tokoh ada nurani yang yakinkan dirinya bahwa lewat sembahyang itulah dirinya bersatu dengan sesama dan TUHAN. Inilah keterpaduan antara 4 unsur dalam diri tokoh sehingga tokoh itu sembahyang dan sembahyang setiap saat di mana pun saja dia berada. NAFSU + NALAR + NALURI + NURANI, empat unsur dalam diri tokoh  terpadu dalam sembahyang. (4N, Kwadran Bele, 2011).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun