Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Refleksi Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara Menuju Indonesia Emas

3 Mei 2024   20:54 Diperbarui: 3 Mei 2024   21:06 72 1
*REFLEKSI KEPEMIMPINAN KIHAJAR DEWANTORO MENUJU INDONESIA EMAS*
(Seri Leadership :7)

Oleh : Basuki Ranto*)

Hari Pendidikan Nasional (HarDikNas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei merupakan momentum untuk melakukan refleksi terkait kepada relevansi  kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro dengan kehidupan masa kini dan akan datang  yang serba digital.

Peringatan Hardiknas bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi setiap insan. Sehingga dengan demikian bisa menjadi saat yang baik untuk melakukan muhasabah terkait dengan masalah-masalah uang perlu mendapat peioritas untuk melakukan langkah perbaikan.

Penetapan Hardiknas tak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia. Tanggal 2 Mei dipilih sebagai hari istimewa ini, bertepatan dengan hari lahirnya pada tahun 1889.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu.

Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan bangsa yang berjasa di bidang pendidikan. Saking berjasanya dia pun dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara merupakan pelopor pendidikan bagi masyarakat pribumi ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan kolonial Belanda.

Semboyan Tut Wuri Handayani ini sudah digunakan dalam dunia pendidikan seperti pemakaian semboyan Tut Wuri Handayani SD atau sekolah dasar dan menjadi bagian dari logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Dari semboyan Tut Wuri Handayani terciptalah semangat pendidikan yang tinggi bagi masyarakat Indonesia.

*Refleksi Kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro*

Ki Hajar Dewantoro memberikan  ajaran kepimimpinan yang juga menjadi semboyan yang selalu menjadi dasar pendidikan adalah meliputi: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.

Ajaran tersebut melambangkan kekhasan Indonesia dengan arti yang sangat penting dan mendalam. Bagaiamana memaknai Semboyan terdiri dari tiga (3)
yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani dapat diuaraikan sebagai berikut:

(1) Ing ngarso sung tulodo dimaknai bahwa figur seseorang yang dapat menjadi pemimpin yang baik adalah di samping menjadi suri tauladan atau panutan atau dalam bahasa modern role model.
(2) Ing Madyo Mangun Karso dimaknai bahwa pemimpin juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarnya untuk menjadi lebih baik, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan masyarakat pada umumnya.
(3) Semboyan Tut Wuri Handayani mengabdung makna bahwa pemimpin harus mampu memberikan dorongan dari belakang untuk menjadi penyemangat.

Secara lebih rinci dikaitkan dengan asal kata dari semboyan Ki Hajar  Dewantoro adalah dapat diuraikan sebagai berikut:
(a) Ing Ngarso Sung Tulodo terdiri dari : "ing ngarso" berarti didepan, "sung" yang artinya memberi dan "tulodo" yang artinya keteladanan, sehingga secara keseluruhan dapat diartikan "didepan memberikan keteladanan".
(b)Ing Madyo Mangun Karso terdiri dari kata "Ing madyo" yang artinya di tengah-tengah. "Mangun" berarti membangkitkan, membangun, atau menggugah. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun