Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mobil

18 Desember 2014   19:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:02 19 0
Pagi itu seperti biasanya, saya mengantarkan anak kami Prana berangkat sekolah. Dalam perjalanan, Prana berkata,”Pak, Prana kapan-kapan di jemput pakai mobil donk”. Sejurus kemudian saya pun mengatakan,” Bukannya sudah sering di jemput pakai mobil”. Prana balas menimbali,” Khan di jemput ibu bukan bapak”. Saya pun membalas sambil bertanya kembali,” Kenapa harus bapak?”. Prana menjawab,” Iya, teman-teman Prana ada yang ngomong, kamu punya mobil kok ngga pernah di jemput bapakmu?”. Saya pun terdiam dan kemudian menjawab sambil berjanji,” oke nak. Kapan-kapan bapak jemput”. Senyum pun mengembang.

Ceritanya dimulai saat jelang pencalegan istri, saya berharap sekali untuk dapat membeli mobil. Dan karena sudah 3 bulan dipikirkanternyata Alloh memberi jawaban, dengan memberikan kemudahan untuk memperoleh mobil Peugeot 306 tahun 1999 yang dibeli dari kakak ipar. Mobil itu di bawa dari Jakarta oleh Om Edi dan beberapa hari setelah sampai di Purwokerto, maka saya minta istri yang belajar duluan. Dan semenjak itulah, sang istrilah yang sering membawa mobil. Dan hal yang cukup menakjubkan, seminggu setelah istri saya pertama kali belajar. Kami ke Jogja dengan istri yang menyupir.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun