Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Kisah Isolasi Mandiri: Tercekat Buah Jeruk

14 Maret 2021   21:05 Diperbarui: 14 Maret 2021   21:42 193 10
Kemarin sore (Sabtu, 13 Maret 2021) ruangan saya di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, kedatangan pasien baru. Namanya Pak Tora, beliau menempati kamar dan ranjang yang telah ditinggal sembuh oleh pasien sebelumnya seorang anak muda bernama Kiyan.
 
Kiyan dinyatakan sehat dan sembuh setelah pada hari ke-8 sejak ia masuk ke RSDC Wisma Atlet pada 1 Maret 2021. Dan pada tanggal 8 Maret ia menjalani swab PCR serta dinyatakan negatif pada tanggal 10 Maret 2021 dengan menerima surat keputusan sembuh Covid-19. Hari Rabu lepas magrib Kiyan check out dari Wisma Atlet dan berkumpul dengan keluarganya lagi.

Kembali ke Pak Tora yang kini menjadi teman seruangan saya di Wisma Atlet. Dari informasi sekilas yang ia ceritakan kepada saya, ia bekerja sebagai pekerja serabutan, terkadang menjadi sopir, buruh, atau pekerja kasar apa saja yang membutuhkan tenaganya. Ia berusia 45 tahun. Ia juga menceritakan bahwa anak pertamanya usia 18 tahun baru seminggu yang lalu keluar dari Wisma Atlet. Dan kini ia yang terpapar.

Ketika makan malam tiba, saya dan Pak Tora makan bersama di ruang tamu sambil ngobrol. Saat dia membuka nasi kotak, saya lihat dia agak tercenung lama sekali memandang sebuah jeruk. Malam ini memang buah dalam nasi kotak berisikan jeruk.

Lantas saya tanya, "Kenapa, Pak?"

Dengan mata berkaca-kaca ia mengatakan, "Sepulang dari Wisma Atlet, anak saya membawa oleh-oleh berupa sekeresek buah jeruk."

Saya tertegun.

"Setiap ada buah jeruk di nasi kotak dia simpan, dan dia niatkan dibawa pulang untuk oleh-oleh kepada kami," lanjut Pak Tora.

Saya tercekat memandang buah jeruk yang ada di dalam nasi kotak saya, yang terkadang buah tersebut saya buang karena tidak berselera memakannya.***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun