Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (2)

29 September 2023   09:06 Diperbarui: 29 September 2023   09:20 135 28

Sekelebat Cerpen: Pada Awalnya Bejo (2)

Bejo dan Syukur berjalan beriringan: Bejo di depan, Syukur di belakang. Mereka berjalan beriringan di pinggir jalan perbatasan. Perbatasan wilayah yang dibatasi sungai. Nama jalannya Sidogiri, nama sungainya Karangketug.
Bejo berjalan kaki cepat sekali, dan pabila berhenti, ia gunakan waktu berhentinya itu untuk menunduk.

Pada awalnya Bejo terus berjalan cepat sekali di depan adik bungsunya itu tanpa menyelingi dengan bicara. Bahkan ketika adiknya itu sudah tertinggal jauh, ia baru disadarkan saat adiknya memanggil-manggil namanya dengan suara menghiba dari jauh. Nah, di saat itulah Bejo mau berhenti menunggu dan menunduk. Entah apa yang ada di pikiran Bejo ketika sedang menunggu dan menunduk. Apakah ia sedang memikirkan jalan Sidogiri yang sekarang sudah ramai banyak dilewati para santri Sidogiri, ataukah ia sedang membayangkan sungai Karangketug yang sering tak mampu lagi mewadahi banjir kiriman di musim penghujan. Atau mungkin sedang memikirkan nasibnya yang kata orang lain bejo, tapi menurut dirinya, tidak bejo. Mengapa ada sudut pandang yang berbeda-beda, yang benar sudut pandang yang mana, begitu barangkali isi dari kecamuk pikirannya Bejo saat menunduk.

"Kang? Ayo jalan lagi kang", kata Syukur setelah sudah berhasil menyusul dan berada di samping Bejo. Bejo kaget menoleh ke adik bungsunya, sambil tetap diam lalu melanjutkan perjalanan lagi dengan cara berjalan beriringan. Posisinya kini berganti: Syukur di depan, Bejo di belakang.

(pada awalnya bejo (2), 2023)

Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara yang sangat-sangat sederhana yang menceritakan tentang Pada Awalnya Bejo (2). Semoga bermanfaat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun