Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Bachtiar Adnan Kusuma, Menuntun Menulis Buku Tokoh

14 April 2024   04:22 Diperbarui: 14 April 2024   05:43 130 1
Bachtiar Adnan Kusuma, Menuntun  Menulis Buku Tokoh

Memilih genre tulisan adalah hal yang sulit bagi setiap penulis buku. Namun BAK memastikan genre tulisan biografi sebagai style untuk mengukuhkan passionable dirinya sebagai penulis buku. Memang tantangannya tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dikuasai dengan expert.

Buku ini sangat inspiratif yang akan menuntun pembaca dalam alur tulisan yang ringan dari petualangan penulis senior Bachtiar Adnan Kusuma (BAK). "Succes Story Menulis Tokoh "adalah sebuah pembuktian bahwa menulis kisah-kisah sukses dari tokoh-tokoh motivasional juga menjadi resonansi sukses bagi penulis. Setidaknya itulah untaian kesuksesan yang akan jadi kilauan permata untuk kita petik dalam buku ini.

Penulis telah menuai banyak makna dalam hidup yang sejenak Ketika takdi rmempertemukannya dengan banyak orang-orang hebat. Menggali kisah-kisah hebatnya dalam tutur bahasa buku. Lantas, menghidangkan medium buku untuk berbagi kisah hebat itu meski tanpa harus bersua muka.Buku ini akhirnya ditulis sebagai pemantik bagi penulis-penulis pemula maupun senior yang tertarik menulis buku biografi tokoh, baik sebagai ghost  writers maupun penulis dengan by line.

Bachtiar menyingkap diri yang lahir dari rahim seorang ibu"petarung". Pejuang keluarga dengan usaha pedagang kelontongan yang tertatih. Ibulah yang menularkan kegigihan perjuangannya sampai dapat menulis ratusan judul buku. Figur keluhuran cinta Hj. Baeduri Daeng Ngimi, ibunda yang telah menggenapkan tugasnya hingga wafat pada tanggal 25 Agustus 2013.

Energi yang paling bertenaga memantapkan jalannya sebagai penulis dating dari anak-anak Bachtiar Adnan Kusuma. Mereka adalah butiran matahari yang terang, yakni: dr.Dea Ambarwati Kusuma, S.Ked., dr.Mulafarsyah, S.Ked., Ria Atmaranti Kusuma,S. Psi., Safwan Ariyadi Kusuma, Farhan Alfarisi Kusuma. Profesi penulis yang tak terpisahkan tugasnya sebagai ayah dan nahkoda keluarga, tidak berlebihan baginya jika digelari "wonderful father".
Tentang Mimpi 7000 perpustakaan berupa room to read dari seorang John Wood telah membuka peta jalan literasi yang disusuri pada lebih dari separuh hidup Bachtiar. Misi sosial yang diemban untuk mendorong pembudayaan literasi menjadikan setiap detik waktunya menjadi sangat berharga. Olehnya, BAK harus sangat disiplin dalam manajemen waktu. Belum lagi dirinya harus menuntaskan project penulisan buku yang antri di dalam daftar tunggu (mengutip tulisan Budayawan Sulsel, Yudhistira Sukataya).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun