Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Islam adalah Agama yang Toleran di Indonesia

8 Juli 2016   06:30 Diperbarui: 8 Juli 2016   08:52 71 0
❝Islam Adalah Agama Yang Toleran Di Indonesia❞

Menjelang Pilkada DKI, mulai terdengar tudingan ❝INTOLERAN DAN SARA❞ terhadap islam yang menolak Ahok. Tuduhan ❝INTOLERAN dan issu SARA❞ jelas di tujukan kepada ummat mukmin yang menolak Ahok.

Tuduhan Intoleran dan Issu Sarah paling sering dikemukakan oleh Akhmad Sahal pengurus PBNU dan akun media sosial @PartaiSocmed

Kita coba liat,  bagaimana yang dimaksud toleransi,  agar tidak seenak perut menCAP ISLAM INTOLERANSI TERHADAP PERBEDAAN.

Toleransi berasal dari kata ❝Tolerare❞ dari bahasa latin yang artinya adalah : “dengan sabar membiarkan sesuatu”. 

Jadi secara harafiah pengertian dari Toleransi beragama ialah “dengan sabar membiarkan orang

menjalankan agama-agama lain”. 

Dasar adanya toleransi sendiri ialah adanya SEBUAH PERBEDAAN dimasyarakat. Lalu sikap

❝toleransi akan muncul ketika perbedaan itu dimaknai dengan sabar dan dewasa❞. 

Toleransi dalam bahasa Arab disebut ❝TASAMUH❞T adalah "sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling pemaaf." 

Dalam pengertian istilah umum, tasamuh adalah "sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam “BATAS-BATAS YANG DIGARISKAN OLEH AJARAN ISLAM”. 

Tolak ukurnya jelas,  yaitu qur'an dan hadits. 

Dalam surah Al-Kaafiruun: "Qul yaa ayyuhaal kaafiruun (katakan kepada orang-orang kafir), Untukmu agamamu dan untukkulah agamaku". 

Jadi BINGKAI TOLERANSI dalam islam adalah surah Al-Kaafiruun.

Islam tidak pernah memaksakan agama kepada orang-orang yang beragama.

Demikian juga jika ada kegiatan seperti kontes kecantikan memperlihatkan “aurat wanita”. Ummat islam harus memberi penjelasan, bahwa hal tersebut dilarang agama dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Dan "jangan dimusuhi ataupun dikejar-kejar". 

Ummat muslim mengadakan pendekatan dengan interaksi sosial dan memperbaiki moral penyelenggara kontes.

Namun... Islam juga jangan dipaksa mengikuti kehendak agama laen diluar ajaran Allah, seperti memilih pemimpin dari kaum kafir, orang-orang mukmin harus menolak seperti petunjuk Allah (yaa ayyuhalladzina aamanuu, laa tattakhizul kaafiruuna awliya = hai orang-orang mukmin, jangalah kamu memilih pemimpin dari kaum kafir). 

Tapi aneh. Ketika orang-orang mukmin menolak pemimpin dari kaum kafir, islam di CAP melakukan “SARA” oleh pendukung Ahok terutama akun anonim @PartaiSocmed dan Ketua PBNU, Said Aqil Sirodj serta Akhmad Sahal.

Ketika ummat muslim menolak acara kontes kecantikan yang memperlihatkan aurat wanita, maka islam di CAP “INTOLERAN” oleh pengurus PBNU, Akhmad Sahal.

Namun ketika ummat Hindu Bali melakukan Nyepi, UMMAT ISLAM DIPAKSA IKUT NYEPI, disini ummat Hindu tidak dianggap INTOLERAN TERHADAP MUSLIM.

Ketika ummat Hindu Bali Nyepi, ummat muslim dilarang melakukan aktifitas, dilarang bekerja dll diluar rumah. Dan pegiat intoleran, sara dll, pada Nyungsep melihat intoleran di Bali.

Setidak-tidaknya ada dua macam tasamuh.

⑴ tasamuh antar SESAMA MUSLIM yang berupa sikap dan perilaku tolong menolong, saling menghargai, saling menyayangi, saling menasehati, dan tidak curiga mencurigai.

⑵ tasamuh terhadap manusia NON MUSLIM, seperti menghargai hak-hak mereka selaku

manusia dan anggota masyarakat dalam satu negara.

① Tidak ada paksaan dalam agama, karena “sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah”(Al-Baqarah : 256).

② mengakui eksistensi agama lain serta “MENJAMIN ADANYA KEBEBASAN BERAGAMA” (Al-Kafirun)

Jadi jelas dalam islam BINGKAI TOLERANSI adalah surah Al-Kafirun. 

Pengurus PBNU Akhmad Sahal sangat paham dengan qur'an dan hadits, tetapi hanya ingin menDISKREDITkan saudaranya sesama muslim, dengan kampanye, tudingan INTOLERAN bagi kelompok yang menolak karena bertentangan dengan ajaran agama seperti kontest pakaian yang mempertontonkan aurat), merestui lokalisasi zina dll. Akun sosial media @PartaiSocmed menuduh dengan istilah SARA bagi ummat muslim yang menolak Ahok. 

③ tidak boleh mencela atau memaki sesembahan mereka (Al-An'am: 108)

④ tetap berbuat baik dan berlaku adil selama mereka tidak memusuhi (Al-Mumtahanah 8-9; 

Fushshilat : 34).

⑤ memberi perlindungan atau jaminan keselamatan. Pesan Nabi ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ Barangsiapa menyakiti orang dzimmi berarti ia menyakiti diriku!"

Penduduk Indonesia 93% beragama MUSLIM, sisanya 7% dibagi 5 agama yang diakui oleh pemerintah. Dan buktinya ada 5 agama diluar muslim yang diakui pemerintah, aman menjalankan ibadahya di Indonesia sebagai kelompok “MINORITAS”. 

Islam sebagai “MAYORITAS” di Indonesia, beda dengan di Rohingya, dimana islam sebagai minoritas DIKEJAR-KEJAR, DIBANTAI, DIBUNUH.

Justru islam sebagai MINOROTAS di Papua, dikejar-kejar oleh kelompok mayoritas (non muslim)di negara yang MAYORITAS MUSLIM.

Aneh bin ajaib, Akhmad Sahal sebagai pengurus PBNU lebih sibuk berkampanye untuk KAUM KAFIR dari pada melihat muslim dikejar di Papua dan @PartaiSocmed tidak ada reaksi yang terjadi di Tolikara Papua, menjadi fakta bahwa ybs memang tergolong kaum Yahudi Isra'il.

Jika islam yang berjumlah 93% di Indonesia TIDAK TOLERAN, dan menguber-uber agama laen yang 7% ini mau kemana.

Faktanya, 5 agama minoritas di Indonesia sangat aman, menjadi bukti bahwa islam “SANGAT TOLERAN” terhadap agama laen.

Hanya Akhmad Sahal dan @PartaiSocmed selalu menfitnah islam sebagai kelompok intoleran dan melakukan issu sara.



Jika akun sosial media @PartaiSocmed menyebar fitnah issu sara, terhadap islam, bisa dimaklumi, ybs mungkin yahudi binaan Karl Marx, namun jika pengurus PBNU seperti KH. Said Aqil Sirodj dan Akhmad Sahal menuduh islam sebagai agama intoleran, patut dipertanyakan keIMANannya.

Karena kenyataannya, ❝Agama Islam dengan jumlah 93% dari jumlah penduduk Indonesia adalah agama yang paling toleransi❞. 

Wa'alaikum mussalam

Ba2ng Keren.




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun