Waktu bergulir dengan cepat. Pagi yang baru datang, cahaya hangatnya seakan berubah cepat menjadi cahaya mendung di waktu sore, jam menjadi hari, hari berubah menjadi pekan dan pekan berganti menjadi bulan. Waktu terus berputar dan kehidupan akan selalu berjalan. Ketika kita bercermin kebelakang, melihat refleksi diri. Senyum merekah terlukis di wajah, wajahnya basah dengan air wudhu, yang karena air wudhu tersebut, muka seakan lebih bercahaya, lebih sejuk dipandang. Pada waktu itu, kita sibuk menghidupkan malam  di masjid, dengan dzikir, tilawah, sujud dan menangis. Pada waktu itu, kita membuat porsi tidur lebih sedikit ; walau menggantinya dengan tidur pagi. Pada waktu itu, kita terbangun diwaktu-waktu mustajab doa, berkumpul dengan keluarga, sedikit menguap sambil menyendokan nasi ke piring. Pada waktu itu, kita berusaha tepat waktu ke masjid, mengisi shaf-shaf yang paling depan, merasakan getaran iman yang begitu hebat. Pada waktu itu, kita dengan antusiasnya menunggu adzan diwaktu petang, sedikit-sedikit menoleh jam dinding, berharap waktu bergerak lebih cepat, dan ketika dilantunkan suara takbir oleh Muadzin, kita cepat mengambil kurma serta gorengan, tersenyum sambil menyelipkan kata Hamdalah. Dan pada waktu itu, setelah sholat Isya didirikan, kita tak beranjak dari tempat, mendengarkan nasehat dan cerita orang-orang sholeh terdahulu ; dengan mata berbinar, sebelum sholat Taraweh dimulai.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.