Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Ibu, Bunga Jiwa Tak Terganti

22 Desember 2021   06:42 Diperbarui: 22 Desember 2021   08:52 118 12
Kalau saja setetes makna puitis
Dari coretan amuk nir syukurku ini,
Bisa menjadi  pengganti denyut aliran ASI
Tanpa henti ke mulut rapuh
Bayiku
Ibu.

Andai saja perasan makna
Dari  jalinan bait rasa yang kurajut putus asa ini
Bisa sebagai penukar mata elang awasmu,
Ibu yang menjagaku,
Dari kerikil batu kecewa
Kerikil onak duri ribuan ambisi gila
Kerikil realita semu penghisap bahagia
Kerikil nurani biang luka
Penyayat jjiwa

Semoga remah kata berserpih
Yang kukumpul rangkai susah payah ini
Bisa melunasi budi baikmu
Mengharap anak terbaik
Merawat dari timangan syahdu
Rahim kesabaranmu,
Lalu membiarkan kami lepas berlari
Layaknya derai anak panah hujan ambisi
Menghujam jatuh dari ketinggian langit mimpi
Membentur bumi kasih sayang
Tanpa ampun
Tanpa jerih

Ibu, bila ada tempat lebih hangat
Bergizi lahir batin
Menenangkan bening
Melebihi kandungan mukjizat
Mutiara ketulusan pengurbanan sucimu,
Ijinkan aku persembahkan bilah
Bilah sajak berembun segar
Kelopak bunga intisari puisi sanubari
Setiap pagi
Setiapkali matahari terbit di kening kesadaran kami
Demi hidup berseri
Berlipat arti


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun