Air matamu
yang mengucur dalam doa-doa
di sepanjang malam
Tua dan masih saja bekerja
Begitu malu aku karena
Uang di dompetku tak cukup untuk membeli kembali kebahagiaan yang kau beri
Pada masa kecilku, ketika aku merengek meminta sesuatu
Hingga ketika dewasa tiba, dan aku harus meninggalkan
Kenangan bersamamu
Berdiri sendiri, seakan aku mampu
Nyatanya ketika aku tergolek lemah tak berdaya
Meriang karena banyak makan angin
Kau datang dan membawakanku obatnya
Balas budi seperti apa yang aku bisa lakukan untukmu, Ibu?
Cipayung, April 2021