Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Maaf, Sampeyan Dilarang Mimpi

24 Agustus 2019   23:22 Diperbarui: 24 Agustus 2019   23:33 314 36
Presiden memeluk hangat Surakyat. Kemudian dijamu makan, yang makanan itu belum pernah dilihat maupun dirasakan Surakyat. Dan, tentu, hadiah-hadiah dari Presiden. Surakyat merasa takjub dengan apa yang dialaminya. Ia yang hanya buruh tani, miskin, tinggal di desa, diperlakukan secara terhormat oleh seorang Presiden. Ah, dunia diizinkan untuk iri. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun