Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Merobek Buku, Mengunyah Kertas

1 Mei 2019   09:36 Diperbarui: 1 Mei 2019   13:56 74 2
Mengajak anak untuk membaca buku. Tantangan terbesar adalah gawai (smartphone). Ini merupakan lawan terberat. Sungguh tak mudah. Apalagi telah terlanjur membiasakan anak bersama gawai.

Agus M. Ikram, seorang pegiat literasi, bercerita tentang "mengunyah kertas". Mulai dari kisah anaknya yang berusia 7 bulan menguyah kertas hingga harapan sang anak benar-benar menjadi orang yang mengunyah kertas. Yakni orang yang suka membaca teks.  

Ketika balita, kedua anak kami itu juga suka mengunyah kertas. Bahkan kertas apa saja. Lebih dari itu mereka juga suka mengacak-ngacak buku dalam lemari hingga merobek buku menjadi berkeping-keping.

Sudah tak terhitung buku yang telah menjadi korban keduanya. Ada yang bisa diselamatkan ada yang harus berakhir dengan tragis.

Mengacak-ngacak dan merobek buku. Ya, harapannya semoga  menjadi simbol untuk gemar dan suka membaca buku. Sama halnya kesukaan mengunyah buku yang diharapkan bisa benar-benar mencintai buku.

Ternyata suka membaca bukan bukanlah barang warisan. Atau benda yang bisa dipindahkan begitu saja. Tapi memperlihatkan aktivitas membaca setidaknya menarik mereka untuk mau membaca buku.

Tentunya yang paling utama adalah ketersediaan bahan bacaan bagi mereka. Bahan bacaan yang sesuai dengan usia dan kemampuan membaca.

Sampai pada akhirnya, menjadikan membaca sebagai aktivitss yang menyenangkan. Menjadikan membaca sebagai sebuah kebutuhan. (**)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun