Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tanggal 31 Bulan Desember

29 Desember 2017   21:30 Diperbarui: 29 Desember 2017   21:42 940 0
Di masa kecilku, saat  di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, ada dua hal yang sangat aku hindari, yang pertama adalah "membaca pusi", dan yang ke dua "memperkenalkan diri". Dengan alasan yang berbeda, akan ku hindari sebisa bisa mungkin pelajaran Bahasa Indonesia yang meskipun gurunya cantik berjilbab seperti pada sinetron-sinetron ramadhan, jika bahasannya ada praktek  "baca puisinya" maka dapat dipastikan aku hanya akan mengintipnya lewat jendela. Ada trauma saat membaca puisi karena setelahnya, bukan standing applaus yang kudapatkan, tapi cela dan sumpah serapah. Ini sebagai akibat dari ketidak mampuanku menyebut  huruf "R" secara sempurna. Bukannya tak belajar, kata orang lidahku pendek, maka setiap pagi aku menjulur-julurkan lidahku pas setelah bagun pagi. Sampai air liurku menetes segelas penuh setiap harinya, tetap saja aku tak bisa menyebut huruf "R" seperti orang-orang kebanyakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun