Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Hargailah Orang yang Menghargai Hasil Orang Lain, Meski Orang Itu Hanya Copy-Paste Karya Orang Lain

12 Desember 2011   16:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:26 229 0
Pesan kepada Admin Kompasiana dan Pembaca Budiman ,

Ketika baru masuk halaman kompasiana di halaman dashboard , Saya lihat ada tanda 1 pesan masuk. Rasa penasaranku berubah jadi terkejut dengan Judul Pesan yang sangat ekstrem karena dibubuhi oleh tanda seru dibelakangnya , apalagi ditulis oleh seorang admin dari Rubrik Sosial sebesar KOMPASIANA.Lalu rasa terkejut berubah lagi rasa kecewa , setelah membaca isi pesan dari Admin Kompasiana yang seenaknya menghapus postingan saya yang berjudul  Kisah Bidadari Assyura

langsung saja , Saya harap Admin membuat pengecualian pembatasan larangan Copy-Paste tulisan untuk kategori tulisan yang perlu ditampilkan secara Original , yang penting menyebutkan sumbernya , sebagai bentuk penghargaan karya orang lain.Dan selama tidak ada unsur Komersil tentunya

Dalam kesempatan kali ini Saya ingin cop-paste lagi tulisan tersebut , yang memang sudah banyak tayang di internet . Tapi karena tulisan tersebut pantas di hargai untuk tayang ulang di Halaman berkelas sekelas KOMPASIANA maka saya juga ikut memposting ulang , tulisan tersebut.

Agar yang belum membacanya bisa membacanya dan mengambil manfaat dari tulisan tersebut.

Adapun bunyi Kisah Bidadari Assyura Adalah sebagau berukut :



Kisah Bidadari Assyura









Athiah bin Khalaf adalah seorang saudagar Mesir terkenal. Semula ia kaya raya, namun belakangan jatuh pailit. Satu-satunya kekayaan yang masih tertinggal padanya adalah sepasang busana yang dikenakannya.

Pada Asyura, 10 muharram, Athiah bin Khalaf menunaikan shalat subuh di masjid Amru bin Ash. Ketika ia sedang duduk sendirian disalah satu sudut masjid, datanglah seorang ibu bersama beberapa orang anak yang masih kecil-kecil.

“ Tuan, tolong lepaskanlah aku dan anak-anakku dari kesulitan hidup. Suamiku telah meninggal tanpa mewariskan apa-apa. Pekerjaan meminta-minta baru aku lakukan sekali ini. Aku juga keluar rumah karena terpaksa. Tolonglah tuan.”

Sejenak Athiah berpikir,apa yang mesti diberikan pada wanita itu? Sedangkan ia sendiri tidak memiliki apa-apa, kecuali busana yang melekat di badan. Jika pakaian ini kusumbangkan, akan terbukalah auratku, pikirnya. Tapi jika kutolak permintaannya, bagaimana nanti kata Rasulullah Saw terhadapku.

“ Baiklah, ayo ikut aku ke rumah,” ajak Athiah lembut. Sesampai di rumah ia menyuruh wanita tersebut menunggu diluar. Setelah melepas busananya, Athiah menyerahkan kepada wanita itu dari balik pintu.

“ Mudah-mudahan Allah SWT memberi tuan pakaian dan perhiasan dari surga. Tuan tidak akan lagi memerlukan bantuan dari orang lain selama hidup.”

Athiah sangat gembira mendengarnya. Setelah itu ia hanya mengunci diri dalam kamar. Ia berzikir siang malam. Sampailah pada suatu malam ia bermimpi melihat seorang bidadari yang cantik molek. Tangan kiri bidadari itu memegang apel beraroma harum dan setelah dibelah keluarlah sejumlah perhiasan surga. Bidadari itu mengenakan perhiasan surga kepada Athiah, lantas duduk menghiburnya.

“ Siapakah engkau? ” Tanya Athiah.

“ Saya Assyura, istri engkau dalam surga ini,” jawab bidadari itu.

“ Bagaimana saya bisa mendapatkan kebahagiaan seperti ini? ”

“ Berkat doa wanita yang engkau tolong kemarin.”

“ Athiah tersentak. Ia bangun dari tidurnya dengan riang gembira. Lantas mengambil air wudhu dan shalat dua rakaat, sebagai pernyataan syukur kepada Allah Swt. Usai shalat, Athiah bin Khalaf berdoa. “ Ya Allah, andai benar mimpiku tadi dan bidadari itu yang akan menjadi istriku, cabutlah nyawaku sekarang juga, supaya aku segera mendapatkannya. ”

Belum sampai ia menutup doanya, Allah mengabulkan permintaannya. Pada waktu itulah Athiah meninggal dunia.

Sumber : Sedekah Membuka Pintu Surga Oleh Syamsul Rijal Hamid – Cahaya Salam.


Lalu bagaimana pendapat Anda ?















KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun