Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Catatan bagi Sarjana Baru: Setelah Ini “Ngapain”?

17 September 2014   00:16 Diperbarui: 24 Juli 2016   17:11 398 0

 

 

Hari ini (16/9), kebetulan, tepat dengan wisuda ke-4 Universitas Bakrie. Sebanyak 305 mahasiswa “diketok palu” lulus dan berhak menyandang gelar sarjana oleh Rektor Universitas Bakrie, Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. Bagi saya, yang amat membanggakan adalah 10 mahasiswa jurnalistik yang saya ajar ikut dalam wisuda tersebut. Mereka adalah mahasiswa angkatan pertama di Program Studi Ilmu Komunikasi yang mengambil peminatan Jurnalistik dan Media Massa. “Pecah telur” ceritanya.

Sebagai seorang pendidik tugas saya dan teman-teman dosen lainnya kurang lebih telah usai memberikan bekal kepada mereka agar siap menghadapi tantangan selanjutnya. Model-model pengajaran berbasis “experiential learning” sudah dihadirkan. Keterampilan “soft skill” telah berkali-kali dilatih dan terus diingatkan. Kini, tinggal menanti di masa “tunggu”, masa dimana apakah semua hal yang telah diajarkan kepada mahasiswa tersebut memang berguna bagi masa depan mereka. Indikatornya sederhana saja, apakah mahasiswa mampu menjadi manusia unggul yang sanggup bersaing mendapatkan pekerjaan sesuai bidang ataupun diluar bidang, atau bahkan menciptakan pekerjaan sendiri alias berwirausaha. Masa ini adalah masa yang meresahkan.

Saya termasuk mahasiswa yang tidak cepat lulus saat menempuh S1 dulu. Waktu yang saya butuhkan untuk lulus adalah lima setengah tahun. Saya lulus selama itu karena keasyikan bekerja sambil kuliah sebagai “broadcaster” di sebuah radio komersial di Jogjakarta sehingga skripsi yang awalnya saya targetkan selesai dalam 1 semester ternyata mundur menjadi 4 semester. Saat itu saya benci sekali jika ada pertanyaan seputar: “kapan lulus?”

Jika mendengar pertanyaan itu, rasanya ingin menghilang seketika seperti di film-film. Tapi apa mau dikata, memang nasib memilih lulus lama. Hingga pada akhirnya saya pun lulus.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun