Rapuh, kotor, Lusuh, kumal, dekil
Ramai insan mencariku demi rupiah segepok
Berat badanku, harga diriku pun mahal
Pagi ini masih kutemukan tubuhku terkapar
Semalam orang memakaiku di sudut selasar
Menghangatkan malamnya, menidurkan tubuhnya
Aku bahagia...
Kadang ketemukan tubuhku dijajakan ragam pose
Berjejer indah, meliuk di sebuah etalase
Kulit cokelatku genit goda pengunjung tiada ragu
Tuan berhasrat, tergadailah aku
Musim politik mengubah nasibku
Aku makin terkenal juga naik pangkat
Diriku kadang jadi alat politik satu kubu
Jujur aku benci, sedih, hati kalut
Aku pun didaulat jadi pengawal demokrasi negeri
Menggantikan saudaraku yang telah purna bakti
Banyak yang mencibir, tak sedikit meragukanku
Bapak-bapak di gedung sana yang amanahkanku