KOMENTAR
Puisi
Pilihan
Lelaki Tua yang Masih Menjajakan Ampas Nyawa
8 Agustus 2020 20:25
Diperbarui: 8 Agustus 2020 20:28
296
54
Kota tua Masih tak lelah memulas gincu abu-abu Pada satu pigura napas senja Diantara trotoar dan nyanyian detik yang uzur berdetak Sedang rumbing malam masih merinaikan gita balada Orang-orang pinggiran Rembulan berselimut awan Menunggu si anindya di sudut beku Gemintang mengangguk-angguk Di pelukan orion yang meruap Bosan menatap, orang berserakan Yang menjual kesombongan Malam.... Senyampang ia mampu berjejak Temani kesendiriannya Temani heningnya Diantara bintang-bintang pengecup awan Dan rembulan yang mulai tumbang di pembaringan Di trotoar itu Lelaki tua masih menjajakan ampas nyawa Pada orang-orang pemoles rembulan Hingga anak-anak di ribaan harapan Menemui negeri 1001 malam Sedang lelaki tua, masih mengukir prasasti dirinya Sukabumi, 05.03.2020
KEMBALI KE ARTIKEL