udara kuhirup
udara kulahap
perutku bersenandung
bak orkestra bersuara gelembung
yang bikin gembung
Sayang,
belum sampai di reff
badan terkulai lemas
angan-angan tentang kenyang
membuat suara fals
tempo berantakan
Tapi lapar tak mau kompromi
ia terus berteriak
hingga mendendangkan
lagu-lagu underground
seperti berontak
kemudian menggerek lambungku
"Tak semestinya
kau terus-terusan di sini
pulanglah
pulanglah
pulanglah
ke desamu
di sana makanan rindu menanti"
Nyanyian perutku mengajak pulang tinggalkan kota...
6 Desember 2019
ditulis dengan perut lapar