Menjilati warna kelam
Ketika rembulan pulas
Di balik mega hitam
Wajah pertama
Murung menatap kosong
Sedang mengikuti arah angin
Masa lalu merontokkan semangatnya
Wajah kedua
Begitu ramah bersahabat
Tapi mengenal batas
Pada kaumnya saja
Wajah ketiga
Penuh kerut merut
Ketika impiannya menyata
Segera merentangkan karut marut
Wajah keempat
Mekarkan senyum
Namun memendam ribuan hasrat
Amarah dan benci
Wajah kelima
Mengemis kuasa
Kala ia meraih simpatik
Seketika membenamkan hakikat kuasa
Dan memburaikan tirani
Mestinya wajah-wajah itu
Sudah lama terlelap
Di bawah tilam
Tak usah dibangunkan
Agar tak mewarnai lembaran waktu
(Catatan langit, 22 agustus 2019)