Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Photo Profile Palsu Bentuk Pembohongan Publik

25 Desember 2011   14:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:46 303 2
[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Photo Profile merupakan jati diri pemilik akun yang sebenarnya"][/caption] Apakah photo profil akun anda benar-benar asli foto anda? atau anda memasang photo profile akun anda dengan foto lainnya?. Seringkali kita melihat sebuah akun, entah itu di facebook, twiter, bahkan para kompasianer ini sendiri banyak menampilkan foto profil yang kurang jelas. Contohnya diberi gambar hewan, bunga, pemandangan, gambar ilustrasi dan lain sebagainya. Fenomena diatas sepertinya hal yang biasa dan bukan masalah yang perlu dibesar-besarkan untuk sebagian orang. Tetapi, bukankah sebuah akun pribadi akan mewakili jati diri pemilik akun sebenarnya yang akan dipertanggung jawabkan isi konten akun tersebut oleh pemiliknya?. Apalagi, akun tersebut akan di "konsumsi" oleh publik yang menggunakan layanan jejaring sosial yang sama. Dengan kata lain, sebuah akun di jejaring sosial tersebut bisa diakses oleh semua orang yang sama-sama menggunakannya, secara tidak langsung kalangan penggunanya akan "tertipu" dengan photo profile yang terpasang di akun tersebut. Memang pada waktu kita membuat akun, kita diharuskan mengisi data diri dan identitas kita, yang diharapkan diisi dengan keadaan sebenarnya, entah itu nama kita, alamat, tempat tanggal lahir, foto, dan lain sebagainya. Hal tersebut memang bersifat tidak mengikat dalam pembuatan sebuah akun di jejaring sosial tersebut, buktinya dengan pengisian sekehendak kitapun sebuah akun dapat tercipta. Banyaknya akun dengan data identitas yang tidak valid (sebenar-benarnya), mungkin sudah dapat kita kategorikan sebagai sebuah bentuk pembohongan/penipuan, dikarenakan dalam proses pengisiannya memang tidak disesuaikan dengan keadaan sebenarnya. Apalagi akun ini menyangkut dengan konsumsi publik yang sama-sama menjadi pengguna di sebuah media jejaring sosial itu. Yang sudah biasa kita lihat dari beberapa akun, Photo Profil (PP) palsulah yang terlihat begitu mencolok sebagai bentuk pembohongan publik, dikarenakan photo profil yang ditampilkan tidak mewakili jati diri / rupa asli dari pemilik akun itu sendiri. Apalagi dalam kode etik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di media komunikasi dan "cyber crime", penggunaan/pengisian identitas palsu dalam sebuah akun milik seseorang, apabila tidak diisi dengan sebenar-benarnya merupakan suatu kejahatan/pembohongan, apabila akun tersebut terhubung dengan banyaknya pengguna/pelanggan suatu situs di jaringan internet. Berbeda dengan akun yang mewakili suatu komunitas, kelompok, organisasi tertentu. Mungkin masih dapat kita benarkan apabila akun tersebut tidak bersifat individu/pribadi (milik seseorang), dan memasang gambar foto profile seperti simbol, logo, gambar, yang selama semua itu identik dengan nama akun yang dapat mewakili suatu komunitas, kelompok atau organisasi tersebut. Lalu, siapakah kiranya yang bertanggung jawab untuk meluruskan hal ini?. Depkominfo dan petugas "cyber crime" dari kepolisianlah yang mungkin lebih tepat untuk menintak lanjuti hal tersebut. Apalagi banyak terjadi kasus-kasus kejahatan yang disebabkan dari kurang jelasnya sebuah akun milik pribadi (orang). Dengan pemaparan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa, pemasangan gambar di photo profile sebuah akun dapat dikategorikan sebagai kejahatan/pembohongan publik apabila gambar dari photo profile tersebut bukan foto asli (sebnarnya) dari pemilik akun. Mengapa kita tidak berani "menampilkan" rupa kita untuk akun kita sendiri? mungkin, keberanian untuk tampil apa adanya di media jarang dimiliki oleh semua orang. dan hanya orang-orang yang "gentle"lah yang berani menunjukkan wajah aslinya. Jangan sampai karena Photo Profile kita palsu, kita sudah termasuk membohongi banyak orang(pembohongan publik). Semoga kejujuran dan kebenaran dalam foto profile kita merupakan langkah awal terciptanya kejujuran dan kebenaran bagi semua orang! amien

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun