Probolinggo, dengan kekayaan budaya agraris dan masyarakat yang erat dengan tradisi, menyimpan fenomena kontroversial di balik gemerlap aktivitas sabung ayam dan adu merpati. Di balik kedok "hobi" atau "pelestarian adat", praktik ini telah berkembang menjadi bisnis gelap bernilai miliaran rupiah, melibatkan jaringan dari tingkat desa hingga lintas provinsi. Sabung ayam, yang awalnya merupakan bagian dari ritual adat dan hiburan rakyat, kini berubah menjadi arena judi yang merusak tatanan sosial masyarakat. Sementara itu, adu merpati yang dulunya sekadar kegiatan rekreasional, kini menjadi ajang taruhan dengan uang puluhan juta rupiah. Fenomena ini tidak hanya mengancam ketertiban umum, tetapi juga mencerminkan kegagalan sistem dalam menyediakan alternatif penghidupan yang layak bagi masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL