Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Menjemput Momentum Kesadaran Spiritual

15 Juli 2011   19:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:38 480 0
Sejak lahir hingga meninggal, apa ada manusia yang tak pernah berbuat salah, rasanya tak ada. Kesalahan pasti ada, mungkin yang membedakan adalah tingkat kesalahan yang dibuat. Dan yang terpenting adalah ketika manusia menyadari kesalahannya lalu berhenti berbuat salah.

Yang menyedihkan apabila seseorang berlarut-larut dalam kesalahan, menganggap kesalahan itu sebagai kebenaran, sebagai kewajaran dan menikmatinya.

Momentum menyadari kesalahan, bila suara hati dikerahkan sedemikian rupa, akan membuat seseorang seperti terlahir kembali sebagai pribadi dengan jiwa yang baru. Ini bisa dibilang sebagai fase kesadaran spiritual.

Dalam fase ini, seseorang bisa melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Tiba-tiba hidup menjadi ringan, menjadi mudah, padahal masalah yang dihadapi sehari-hari bisa saja masih sama dengan sebelumnya, benda-benda dan orang-orang yang mengelilinginya setiap hari bisa saja masih sama dengan sebelumnya.

Momentum kesadaran spiritual seseorang ada kalanya didahului dengan peristiwa yang mungkin pahit, mencekam, hingga membuatnya menggelepar-gelepar tak berdaya hingga akhirnya ia pasrah dan menyerah hingga tangan yang tak terlihat meraihnya, membimbingnya.

Tidak selalu didahului peristiwa mencekam, ada juga orang-orang yang sejak usia dini (mungkin masih usia anak-anak, usia remaja atau muda menuju dewasa) berinisiatif menjemput momentum kesadaran spiritualnya. Dengan sengaja belajar, membaca buku-buku yang membangun jiwa, menggali terus-menerus ke dalam diri, bertanya pada ahlinya, hingga tak perlu melakukan kesalahan fatal dalam hidupnya. Tentu yang berinisiatif menjemput kesadaran spiritualnya seperti ini layak diacungi jempol.

Apapun, tiap orang punya jalan cerita sendiri-sendiri dalam kaitan menemukan kesadaran spiritualnya.

Kesadaran spiritual adalah hikmah tertinggi, karunia terbesar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun