Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pok-pok Cinta Bapak Desa

5 Desember 2011   01:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:50 128 0

Selama mengabdi di Papua, Bapak angkatku adalah “Bapak Desa”, panggilan untuk kepala kampung dari warga. Bapak, adalah sosok pemimpin terakreditasi kesederhanaannya yang pernah kutemui. Bapak sudah berkali-kali diajukan oleh masyarakat untuk memimpin kampung ini, tetapi baru saat pemilihan kepala kampung tahun 2010 bapak baru bersedia dijadikan calon kepala kampung, dan langsung terpilih.

Beliau pelaut ulung, sedari kecil sudah terbiasa bahkan sampai bosan naik dayung. Seperti yang pernah kuceritakan, aneka cara memancing beliau kuasai mulai dari mengunakan mata kail, jaring, bulu ayam, bahkan menggunakan daun kelapa dan batu.

Laut dan seisinya adalah dunia bapak. Maka, ketika kutanya “Bapak di sini ada ikan apa saja?”, beliau sambil tersenyum menjawab, “Dari ikan teri sampai ikan paus ada di sini pak guru”.

Sekalipun sudah menjadi kepala kampung, bapak tak bisa lepas dari laut. Apalagi hidup di daerah kepulauan seperti Distrik Karas ini, suka atau tidak suka, senang maupun sedih, harus dijalani di atas laut.

Bapak, sudah satu tahun terpilih, namun masih menggunakan pok-pok (semacam perahu ketinting) untuk menjalankan operasionalnya selama menjabat kepala kampung. Tak bisa tidak, katong tara bisa berenang berjam-jam untuk ke kampung sebelah, ke pusat kecamatan, apalagi melawan ganasnya ombak Laut Seram saat pergi ke pusat kota.

Suatu sore, aku duduk di rumah panggung bapak tua (pak dhe) untuk melihat ombak yang berduyun-duyun ke pantai. Sambil menikmati kopi buatan ibu angkatku aku juga berencana menunggu senja sore di rumah papan ini. Tiba-tiba dua orang yang paling kusayangi di kampung ini muncul, ibu dan bapak angkatku melangkah menuju pantai, katanya mau menilik kebun di hutan di seberang sana.

Sambil meluncurkan senyum khasnya, Pace bilang “Pak guru mau ikut?”. “Waduh, nanti mengganggu kemesraan pace dan mace, haha”, kataku sambil melepas kedua orang tua angkatku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun