Ketika terlahir di dunia seorang anak laki-laki ke tujuh dari sembilan orang bersaudara yang dua orang diantaranya perempuan itu, adalah anakdari seorang tua bernama H. Umar yang kala itu sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci kota Mekah. Karenanya anak lelaki itu diberi nama Tumekah, yang berasal dari penggalan kata wektu atau waktu dan Mekah yang artinya waktu lahir orang tuanya berada di Mekah. Dikemudian hari setelah dewasa dan menikah Tumekah menyandang nama Muhammad Kasim mengikuti budaya jaman dahulu yang tradisinya memang seperti itu, yaitu mempunyai dua nama, ketika kecil dan nama dewasa serta belum lazim ada akta kelahiran. Atau mungkin hanya secarik kertas surat keterangan dari kepala desa yang memungkinkan seseorang mudah berganti nama. Bahkan pergantian nama seseorang bisa jadi berkali-kali terutama pada anak yang menderita sakit-sakitan.