Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Sang Angin dan Awan Bagi Sang Bumi

5 Mei 2012   20:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39 314 0
Jatuhlah seluruh manisnya kehidupan warna-warni sang batin dalam jiwanya itu. Bila dalam keindahan peluk semunya dunia tak berkeabadian segenap makna yang tengah tercari sang pandangan-pandangan yang haus ini. Ataupun yang selalu senang hati ketika berada didalam buaian suara iblis-iblis yang tamak yang tengah berdesir di jalan pikir dalam kepalanya tersebut. Sedikitpun tak jua ingin menoleh satu kehidupan yang tengah berada dibawah berdirinya disana tuk dijadikannya sebuah renungan diri. Yang mungkin saja bisa membawannya masuk kedalam sebentuk gerbang pemahaman tentang bagaimana seharusnya makhluk hidup paling mulia dihadapan Sang Khalik selayaknya kita ini bisa mendekati sebentuk kata benarnya memperlakukan ia sesamanya yang keberadaannya tengah jauh berada dibawah berdirinya tersebut. Para mereka yang jaya akan segala hal tentang keberadaannya yang duniawi itu. Yang telah dikatakan oleh orang-orang bijak itu adalah keberadaan yang bersifat semu. Seakan selalu dapatkan apa yang tak pernah didapatkan para mereka yang tengah berada di bawahnya. Sedangkan para mereka yang merana yang berada di bawah para mereka yang jaya tersebut. Hanya bisa menyenandungkan irama-irama senyuman kemunafikan. Dengan kepastian kemeranaannya para mereka yang merana itu. Merananya tersebut akan selalu ditutupinya dengan sebuah senyuman yang amat tawar jika harus lebih dalam dipandangi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun