Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Tahta Berkalang Tanah

6 Maret 2021   10:25 Diperbarui: 6 Maret 2021   22:31 239 30
Kurupati Suyudana hanya duduk terdiam dalam kedukaan tiada tara setelah satu persatu saudaranya gugur. Kini dalam tahta tanpa arti kekuasaan ia hanya bisa berpasrah dalam pertempuran terakhir di hadapan segelintir punggawanya.
Kemenangan hanya sebuah angan dan kekalahan adalah kemegahan diri menuju kematian.

Wajahnya kini makin sembab menanggung semua derita karena nafsu kuasa.
Bayangan hitam kematian sudah di hadapannya. Dikumpulkannya sisa-sisa kekuatan untuk menerima kenyataan penuh sesal masa lalu. Mengapa ia begitu tunduk pada si tua Begawan Durna dan patuh pada Sengkuni Mahapatih Astinapura.

Jauh di ujung Kurusetra, ksatria gagah Werkudara menantinya untuk menghantar menuju pasulayan.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun