Dampak dari beban pelajaran yang berlebihan ini dapat sangat merugikan bagi peserta didik. Mereka mungkin mengalami stres, kelelahan, dan kehilangan minat dalam belajar akibat tekanan yang terus-menerus. Selain itu, peningkatan jumlah mata pelajaran juga dapat mengurangi waktu luang mereka untuk beraktivitas ekstrakurikuler, bersosialisasi, dan istirahat yang penting untuk kesejahteraan fisik dan mental mereka.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pendidikan dalam mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan di luar sekolah. Fokus yang terlalu besar pada penguasaan mata pelajaran tertentu mungkin mengabaikan pengembangan keterampilan yang lebih penting, seperti keterampilan interpersonal, kreativitas, dan kepemimpinan.
Oleh karena itu, penting bagi para pendidik dan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan ulang struktur kurikulum dan memastikan bahwa jumlah dan jenis mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Mereka perlu memprioritaskan kualitas pembelajaran daripada kuantitas, serta memberikan dukungan dan fleksibilitas kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara lebih menyeluruh. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat merasa lebih termotivasi, bersemangat, dan berhasil dalam proses pembelajaran mereka.