Saya menulis ini dengan perasaan tak keruan. Baru saja pulang dari ibadah penghiburan mendiang Melinda Zidemi di Gereja Kristen Injili Indonesia, Palembang. Ya, gadis 24 tahun yang setiap kali bertemu selalu heboh dan ceria itu, semalam saya melihatnya sudah terbujur kaku dalam peti mati.
KEMBALI KE ARTIKEL