Masih kurasa, engkau usap butiran air mata yang jatuh ke Bumi dengan sebuah kecup hangat. Yakinkan engkau ada untukku.
Engkau kecup kening, membentangkan kokoh sayapmu, menentramkan rasa, aku bersembunyi dibalik sayapmu, engkau bawa aku terbang tinggi menembus langit ketujuh. Menjauh dari mata-mata curiga, menjauh dari mulut penuh taring.