Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Teori Pembelajaran Klasik pada Masa Sekolah Dasar (SD)

25 Desember 2022   20:08 Diperbarui: 25 Desember 2022   20:11 147 0
Pada suatu hari, saya turun dari kost untuk membeli makanan di salah satu tokoh di samping kost. Tidak sengaja, saya melihat ada seorang guru dan anak di salah satu TK di depan kost saya dengan mengajar kan anak tersebut membaca.

Kebetulan kost saya berada tepat pada salah satu TK di lingkungan tersebut.

Melihat pemandangan itu mengingatkan saya pada masa SD saya dulu, tepatnya pada kelas 6 SD.

Pembelajaran pada masa itu dapat di katakan masih klasik atau yang dikenal dengan teori belajar klasik.

Pembelajaranan klasik (konsep lama) sangat menekankan pentingnya penguasaan bahan pelajaran.Pembelajaran tradisional merupakan pembelajaran dimana secara umum, pusat pembelajaran berada pada guru, dan menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar. Jadi, disiniguru berperan sebagai orang yang serba bisa dan sebagai sumber belajar.
 
Dimana teori klasik ini adalah sistem pembelajaran tradisional memiliki ciri bahwa pengelolaan pembelajaran ditentukan oleh guru. Peran siswa hanya melakukan aktifitas sesuai dengan petunjuk guru. Model tradisional ini lebih menitik beratkan upaya atau proses menghabiskan materi pelajaran, sehingga model tradisional lebih berorientasi pada teks materi pelajaran. Guru cenderung menyampaikan materi saja, masalah pemahaman atau kualitas penerimaan materi siswa kurang mendapatkan perhatian.

Pada suatu pelajaran saya dan teman-teman saya melakukan pembelajaran tentang satu materi, yaitu mata pelajaran IPS.

Disitu guru kami menjelaskan banyak hal tentang materi tersebut, menjelaskan dan menulis di papan.

Kami sebagai siswa menyalin tulisan di papan ke buku tulis kami masing-masing, untuk di pelajari kembali pada saat ulangan nanti.

Guru dengan antusias menjelaskan kepada kami mengenai materi yang di sampaikan nya.

Dia terus menjelaskan sampai BAB demi BAB kami lalui, tanpa dia ketahui banyak sekali yang belum paham akan materi yang di sampaikan nya tersebut.

Setelah dia selesai menjelaskan BAB demi BAB dia langsung keluar begitu saja, tetapi dia tetap memberikan kami tugas.

Pada saat pelajaran saya bertanya kepada teman saya, sebut saja dia Fulan (nama samaran).

Saya: Apakah kmu paham Fulan?
Fulan: Tidak nis, hehe.
Saya: Aduh

Dari percakapan itu dapat disimpulkan teori klasik hanya mementingkan pada pengajaran saja, tetapi paham atau tidaknya seorang anak itu tidak penting bagi seorang guru, padahal paham nya seorang anak akan materi yang di sampaikan sangat berpengaruh pada saat ulangan atau mengembangkan potensi nya nanti.

Harapan saya, semoga teori pembelajaran pada anak Sekolah Dasar (SD) dapat di rubah ke yang lebih kreatif, inovatif supaya anak bisa mengembangkan potensi yang di miliki nya.Pada suatu hari, saya turun dari kost untuk membeli makanan di salah satu tokoh di samping kost. Tidak sengaja, saya melihat ada seorang guru dan anak di salah satu TK di depan kost saya dengan mengajar kan anak tersebut membaca.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun