Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Lifestyle For Requirements For Living?

1 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   08:46 153 1
Fenomena 

Pada jaman sekarang kita sudah tidak asing lagi dengan kata kopi, bahkan sudah sangat familiar dengan kata tersebut. Meskipun kopi sudah lama ada sejak jaman dahulu dan menjadi minuman wajib bagi para orang tua, tetapi belakangan ini kopi sangat marak untuk diperbincangkan, entah itu bagi kalangan muda maupun orang tua. Dulu, saat mendengar kata kopi yang terlintas dipikiran kita, kopi itu pahit dan aromanya semerbak, apalagi warnanya hitam dan pekat. 

Kini, kopi sudah menjadi minuman favorit bagi anak muda. Bagi mereka yang tidak suka dengan kopi pun masih menilai kopi ini menarik, apalagi orang yang sudah berada dalam tahap addicted with coffee. Tidak sulit bagi kita untuk mencari kopi pada saat ini, karena sekarang kita dapat menjumpai coffee shop di setiap sudut kota, tak jarang juga ada coffee shop yang saling berdampingan. 

Sekarang, kita dibuat bingung saat akan membeli kopi, karena kita akan menjumpai berbagai macam merek dan jenis kopi yang beragam, mulai dari kopi nusantara hingga mancanegara. Harga kopi juga dibanderol mulai dari harga yang murah hingga mahal, tergantung dengan kualitas dan jenis variasi kopi. 

Bagi generasi Z, budaya meminum kopi merupakan sebuah aktivitas rutin sebelum bekerja, karena mereka menganggap meminum kopi sebelum bekerja dapat memunculkan inspirasi dan inovasi baru, tak ayal meminum kopi dapat menjadi moodbooster mereka dikala suntuk melanda. Sehingga, bagi mereka kopi merupakan sebuah minuman yang wajib untuk dikonsumsi, karena dapat membuat generasi Z menjadi lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari mereka, serta mereka dapat merasa pusing dan lemas jika belum meminum kopi. 

Pada realitanya generasi Z tidak hanya meminum kopi sebagai sebuah kebutuhan, melainkan menjadi sebuah gaya hidup untuk bisa dipandang sebagai seseorang yang telah mengikuti jaman. Ketika mereka tidak bisa mengikuti trend tersebut mereka merasa fear of missing out (fomo) atau merasa tertinggal dalam kegiatan tersebut, karena mereka juga menjunjung tinggi rasa gengsi mereka. 

Gaya hidup bagi para generasi Z ini sangat menyukai nilai validasi yang tinggi dari individu lainnya. Karena dalam kurun waktu 7 hari, generasi Z mampu mengunjungi coffee shop sebanyak 2 hingga 3 kali untuk sekadar hangout bersama dengan teman, mengerjakan tugas, atau meeting, terlebih lagi mereka menujungi coffee shop hanya untuk kebutuhan kualitas konten Instagram mereka agar mendapatkan nilai aesthetic dalam foto mereka. 

Selain itu, generasi Z juga memiliki citra diri atau perbandingan diri ketika sedang mengunjungi coffee shop dan ingin menunjukkan eksistensi diri mereka melalui nongkrong di coffee shop kepada masyarakat di lingkungan sekitar mereka, Alhasil banyak sekali coffee shop yang mengusung tema unik dan estetik hanya untuk menarik minat para generasi Z. Akibatnya perilaku mereka menjadi konsumtif, karena setiap ada coffee shop yang baru buka, mereka langsung penasaran ingin mencoba coffee shop tersebut. 

Dalam hal ini, generasi Z kadang tidak membutuhkan meminum kopi atau sekadar datang ke coffee shop, namun mereka datang untuk mendapatkan prestige, gengsi, serta gaya hidup baru yang sedang popular dikalangan mereka, dan mereka memperlihatkan status sosialnya di lingkungan sekitar mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun