Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Sepeda Butut Kami

11 Juni 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 170 2
Bandung, pertengahan tahun 1992.

"Bagus ya, A?", ujar Sani setengah berbisik.

Aku tak menjawab, hanya menoleh. Aku lihat adikku satu-satunya itu tampak terkagum-kagum. Sesekali ia memegang sadel sepeda warna abu-abu metalik itu.

"Iya, bagus", jawabku kemudian.

Sepeda itu memang bagus, kawan. Stang-nya pendek dan lurus, pedalnya mengkilat, sadelnya dari bahan kulit empuk, jari-jari rodanya berwarna perak. Batangnya tampak kokoh, ada stiker yang bertuliskan FEDERAL. Sungguh, gagah sekali.

"Sini! Saya mau pake!", teriak seseorang dari belakang kami.

Tampak teman main kami, Galih, tergesa-gesa menghampiri kami berdua. Ia segera naik sepeda yang gagah itu. Lalu melesat meninggalkan kami yang masih terkagum-kagum. Itu memang sepeda Galih, sepeda barunya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun