Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Tuan-tuan PLN yang Terhormat

5 Maret 2014   23:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 13 0


Kepada yang hamba hormati



Tuan-tuan PLN yang ada di atas sana



Di kursi-kursi yang empuk



Di ruangan yang mungkin terang benderang







Maafkan hamba, tuan-tuan PLN yang terhormat



Tulisan ini hamba buat bukan untuk berkeluh kesah



Bukan pula untuk mencaci-maki



Justru hamba ingin menyampaikan rasa terima kasih



Berjuta-juta terima kasih



Atas gelap gulita yang tuan-tuan berikan







Wahai, tuan-tuan PLN yang terhormat



Terima kasih atas gelap gulita ini



Karena hamba bisa merasakan bagaimana rasanya orang-orang yang tak mampu itu



Mereka yang tidur di emper-emper toko



Mereka yang terlelap beratapkan langit







Wahai, tuan-tuan PLN yang terhormat



Terima kasih atas gelap gulita ini



Karena hamba tak lagi menyaksikan tayangan-tayangan tivi yang tak pantas



Joget-joget itu, gosip-gosip itu



Mungkin tuan-tuan menginginkan hamba



Agar lebih banyak berdzikir mengingat-Nya







Wahai, tuan-tuan PLN yang terhormat



Terima kasih atas gelap gulita ini



Karena hamba tak lagi betah berdiam diri di dalam rumah



Mungkin tuan-tuan menginginkan hamba



Agar lebih banyak bersilaturahim dengan tetangga dan handai taulan







Wahai, tuan-tuan PLN yang terhormat



Terima kasih atas gelap gulita ini



Karena hamba tak lagi repot mendidik kerasnya hidup kepada anak-anak hamba



Mungkin tuan-tuan menginginkan anak-anak hamba



Untuk tetap bernyanyi dan menari dalam terang maupun gelap







Wahai, tuan-tuan PLN yang terhormat



Terima kasih atas gelap gulita ini



Karena hamba tak lagi bergelut dengan pekerjaan hamba



Entri ini entri itu, kirim email ini kirim email itu



Mungkin tuan-tuan menginginkan hamba



Beristirahat sejenak dari kejenuhan, lepas sejenak dari keruwetan







Wahai, tuan-tuan PLN yang terhormat



Terima kasih atas gelap gulita ini



Karena hamba bisa merasakan indahnya berbesar harap



Ketika tuan-tuan menjanjikan terang benderang



Dulu, dulu sekali







Wahai, tuan-tuan PLN yang terhormat



Maafkan hamba jika ada kalimat yang tidak berkenan



Maafkan hamba jika ada salah eja salah kata



Karena tulisan ini hamba buat



Dalam gelap gulita







Sekali lagi berjuta-juta terima kasih



Kepada yang hamba hormati



Tuan-tuan PLN yang ada di atas sana



Di kursi-kursi yang empuk



Di ruangan yang mungkin terang benderang







Rantauprapat, Sumut



Selasa, 4 Maret 2014, 19.35 WIB


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun