Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Biomassa dan Bambu (Lagi)

6 Februari 2020   08:09 Diperbarui: 6 Februari 2020   08:07 194 1
Jaman saya kecil dulu nenek saya masih menggunakan kayu bakar dalam memasak. Menghidupkannya lama, tetapi membuat masakan lebih enak karena proses lama tadi, kan masakan Indonesia terkenal dengan memasak lama api kecil atau Gentle Cooking.

Saya dulu tidak tahu, kok repot sekali memasak. Kan ada minyak tanah yang lebih modern. Saai ini ada gas elpiji yang juga instan.

Sekarang saya baru tahu kalau Elpiji itu ternyata gas yang bukan gas tetapi gas yang dibuat dari minyak bumi atau termasuk Bahan Bakar Minyak alias BBM.

Memang saat itu modern, sebelum kita paham dengan dampak akan lingkungan dan pemanasan global. Pembakaran BBM tadi akan menghasilkan karbon. Hasil pembakaran akan memenuhi atmosfer, suhu akan lebih panas dan jadilah banyak bencana.

Ternyata, cara dengan kayu bakar itu lebih ramah lingkungan karena beban pencemaran lebih rendah walaupun masih ada karbon dan nitrogen yang ikut terbakar, juga ada abu jelaga.

Itulah Biomassa

Secara umum dapat dilihat sisi positif dan negatif dari sumber energy alternatif (biomassa) ini, beberapa pendapat dan pertimbangan tentu harus dipikirkan dan diperhitungkan serta dicarikan solusi untuk menjawab seberapa efektifkah biomassa untuk digunakan sebagai sumber energy pengganti minyak bumi. Berikut dapat dilihat pro dan kontra tentang biomassa.

Yang Pro bilang Benar-benar bahan bakar terbarukan Banyak tersedia dan didistribusikan secara alami Input biaya pada umumnya rendah Berlimpah Dapat diproduksi di dalam negeri untuk kemandirian energi Rendah karbon, lebih bersih daripada bahan bakar fosil Dapat mengkonversi sampah menjadi energi, membantu untuk menangani limbah

Yang Kontra bilang : Tidak menguntungkan. Dalam beberapa kasus, keuntungan bersih yang didapat sangat sedikit atau bahkan tidak ada Tanah yang dimanfaatkan tidak akan cukup. Dapat menyebabkan deforestasi Membutuhkan air untuk tumbuh Tidak benar-benar bersih ketika dibakar (NOx, jelaga, abu, CO, CO2) Akan bersaing langsung dengan produksi pangan (misalnya jagung, kedelai) Beberapa bahan bakar hanya diproduksi musiman bahan baku memiliki volume dan massa yang besar sehingga membutuhkan energi untuk mengangkut lebih tinggi Proses keseluruhan bisa mahal Beberapa metana dan CO2 dipancarkan selama produksi Tidak mudah untuk dihitung skalanya

Dari pro dan kontra tadi jadi bisa memetakan. Perhitungan awal memang biomassa lebih ramah lingkungan jika dihitung dari hasil karbon dari pembakaran. Jadi hanya perlu menyikapi kontra Kalau Pro kita sudah tahu.

Tidak menguntungkan....memang iya, karena masih terbatas belum ada perencanaan jangka panjang untuk memulai pemakaian biomassa ini, tetapi jika direncanakan, dapat menggunakan di sekitar kita seperti sekam, serbuk gergajian dan lainnya.

Jangan Lupa Bambu...

Tanah untuk penanaman biomassa....memang betul, biomassa adalah organisme yang memerlukan tanah untuk ditanam. Dapat disikapi dengan Bambu untuk menyikapi kehilangan hutan. Bambu hanya ditanam sekali tetapi tumbuh terus menerus serta bambu bukan kayu.

Bambu bukan musiman karena karena tumbuh terus menerus. Tanahnya tidak akan menyaingi produksi pangan, menyerap karbon dan nitrogen oksida hasil pembakaran.

Biomassa butuh air untuk tumbuh, bambu juga merupakan jawabannya, Bambu mampu menyerap dan menyimpan air hujan. Bambu merupakan tanaman terbaik dalam menyimpan air. Jadi masalah air untuk tumbuh akan menjadi surplus air jika dibudidayakan bambu untuk biomassa.

Tinggal masalah energi untuk mengangkut dan memperkecil ukuran bambu agar mudah dibakar....itu kita pikirkan bersama-sama dengan perencanaan.

Lagi-lagi perencanaan ya.

Saya berfoto bersama kayu bakar, memang biomassa tetapi kalau kayu sudah habis, apakah kita akan merusak hutan, jangan ya...

Apakah saya memasak sudah menggunakan biomassa? belum masih menggunakan elpiji alias BBM alias gas yang bukan gas.

Semoga ke depan saya dengan biomassa juga ya, di belakang rumah sudah siap rumpun bambu (Firitri)

#penulis #mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #mc #humaninterest #public_speaking #cerita_mojokerto #ceritamojokerto #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #lupa #cinta #panas #penulismojokerto #penulis_mojokerto

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun