30 Januari 2017 19:38Diperbarui: 30 Januari 2017 20:282212
Pukul empat sore saya terbangun dan suara saya mirip orang habis menangis. Saya berjalan menuju dispenser dan minum dua gelas air putih, lalu, “Ting... Ting... Ting.” Saya keluar rumah dan memesan Cuangky. Makanan yang konon asal kota kembang, Bandung. Sambil menunggu pesanan dibuat, saya berbasa-basi sedikit sama penjualnya—seorang lelaki empat puluhan. “Bang, Bandung hebat ya,” kata saya. “Alun-alunnya pake karpet dan rumput sintetis.”
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.